Jakarta, Aktual.com — Pemilihan kepala daerah masih menyisakan berbagai kekurangan, termasuk Pilkada Langsung 9 Desember 2015 lalu. Kekurangan inilah yang kemudian akan diperbaiki pemerintah bersama DPR RI dengan merevisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah.
“Saya selalu berupaya memperbaiki pelaksanaan Pilkada agar mampu menghasilkan pemimpin daerah yang memiliki kemampuan, berintegritas dan menjunjung kejujuran dan keadilan,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, di Jakarta, Kamis (19/5).
Ara, sapaannya, menyatakan demikian dalam seminar ‘Pilkada Dalam Perspektif Demokrasi Pancasila di Universitas Nasional, Jakarta. Seminar digelar dalam rangka Dies Natalis Fakultas Hukum ke-31 Universitas Nasional.
Menurutnya, Pilkada langsung mampu melahirkan pemimpin yang berkualitas. Dari PDI Perjuangan misalnya menghantarkan Joko Widodo sebagai Presiden RI dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
“Kalau tidak ada pemilihan langsung, tidak mungkin sosok seperti Jokowi menjadi Walikota, Gubernur hingga Presiden,” jelas dia.
Di sisi lain, ia berharap dunia kampus mampu mencetak generasi baru pemimpin ke depan. Paling tidak, dari kampus-lah moral dan intelektual calon pemimpin digodok sehingga menghasilkan pemimpin yang ideal ke depan.
“Saya berharap agar kampus menjaga moral dan intelektual mahasiswanya. Agar demomrasi langsung ini menghasilkan pemimpin yang ideal,” demikian Ara dalam diskusi yang juga menghadirkan Margarito Kamis dan La Ode Ide tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan