Presiden Joko Widodo (tengah), didampingi Menlu Retno Marsudi (kiri) dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, memberikan keterangan pers tentang pembebasan sandera, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/5). Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan empat warga negara Indonesia yang disandera kelompok yang berafiliasi dengan Abu Sayyaf sudah berhasil dibebaskan, dan saat ini keempat WNI itu dalam keadaan baik dan berada di tangan otoritas pemerintahan Filipina. ANTARA FOTO/HO/Setpres/ama/16

Jakarta, Aktual.com — Forum bisnis antara pengusaha Indonesia dan Republik Korea Selatan yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghasilkan kesepakatan bisnis senilai 18 miliar dolar AS.

“Dalam perjalanan ke Republik Korea tampak antusiasme yang tinggi dari pengusaha swasta Korea yang tercermin di bisnis forum yang dihadiri 500 pengusaha Korea dan ‘deal’ yang dihasilkan adalah sekitar 18 miliar dolar AS,” kata Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers usai kunjungan Presiden Jokowi ke Korea dan Rusia di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (21/5).

Menlu menjelaskan Presiden Jokowi baru saja menyelesaikan kunjungan Kenegaraan ke Republik Korea pada 16-18 Mei 2016, kemudian melakukan kunjungan kerja ke Rusia dan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin pada 18 Mei 2016, selanjutnya menghadiri KTT ASEAN-Rusia pada 19-20 Mei 2016.

Menurut Menlu, dari kunjungan kenegaraan ke Korea, selain kesepakatan bisnis, beberapa hal yang dihasilkan adalah Indonesia melihat komitmen kuat dari Pemerintah Korea untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dengan Indonesia.

Selain kerja sama kuat yang sudah dilakukan terdapat dua kerja sama yang akan ditambahkan dan diprioritaskan yaitu kerja sama akselerasi industrialisasi dan kerja sama pengembangan industri kreatif.

“Setelah pertemuan dengan Presiden Park, tujuh kesepakatan kerja sama ditandatangani yaitu meliputi bidang industri maritim, industri kreatif, olah raga, geospasial, kawasan ekonomi khusus (KEK), restorasi lahan gambut dan pemberantasan korupsi.

Sementara itu pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin berlangsung dalam sasana bersahabat dan terbuka dalam upaya meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.

“Ini tampak level pemerintah dan swasta terutama dalam upaya peningkatan ekspor buah, sayuran sawit, dan potensi pariwisata. Semua potensi ini akan ditindaklanjti Indonesia,” kata Menlu.

Terkait investasi, lanjut Menleu, antara lain ada komitmen pembangunan kilang senilai 13 miliar dolar AS. Juga sudah ditandatangani lima kesepakatan kerja sama antara lain bidang pertahanan, “fishing”, kebudayaan dan arsip kementerian.

Di Rusia, Presiden Jokowi juga menghadiri KTT ASEAN-Rusia yang dilakukan dalam memperingati 20 tahun kemitraan ASEAN-Rusia.
“Tampak ada keinginan Rusia untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi dan respon terhadap isu integrasi ekonomi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby