Jakarta, Aktual.com — Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meneteskan air mata saat membicarakan tentang parahnya kerusakan lingkungan, khususnya yang saat ini marak terjadi di Jawa Barat dan daerah sekitar.

Biro Humas Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat dalam siaran persnya, Minggu (22/5), menyatakan uraian air mata Deddy ini muncul saat menjadi narasumber dalam diskusi bersama Walhi Jawa Barat.

Deddy menyampaikan hal yang berkaitan dengan reklamasi Jakarta, dimana sebagian besar material yang digunakan untuk membangun pulau buatan di Jakarta Utara tersebut berasal dari daerah di Bogor Barat.

Menurut Deddy Mizwar, sebuah peradaban janganlah dibangun di atas sebuah kemaksiatan, dan mengorbankan kepentingan masyarakat lain serta lingkungan yang ada.

Untuk itu, pembangunan yang dilakukan jangan memindahkan bencana dan kemiskinan dari tempat yang satu ke tempat lainnya.

“Janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan bencana ke daerah lain, janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan kemiskinan ke daerah lain,” kata dia.

Ia mengatakan, saat ini reklamasi Jakarta sebagian besar atau 80 persen eksploitasi batu, pasir, dan segala macamnya berasal dari Bogor Barat. Lalu kondisi jalanannya disana hancur untuk masyarakat serta punglinya mencapai Rp240 juta sehari untuk delapan pihak.

“Ini daerah tak bertuan. Seolah-olah enggak ada penegak hukum. Enggak ada penegak hukum di sana dan satu tahun itu Rp80,4 miliar punglinya, hanya untuk membangun 17 pulau reklamasi Jakarta utara. Jadi sebuah peradaban yang dibangun atas dasar kemaksiatan menurut saya itu,” kata dia.

Melihat kondisi tersebut ia menegaskan komitmennya untuk terus melawan terhadap kerusakan lingkungan di Jawa Barat hingga mati.

“Walaupun saya tahu tidak akan menang, walaupun saya tahu jauh dari menang tapi saya akan melawan terus sampai saya mati. Siapa tahu saya mati dalam keadaan melawan jadi langsung masuk surga saya. Cara tercepat masuk surga saya kira itu. Mati dalam keadaan kedzaliman, melawan kemaksiatan walaupun udah enggak jadi Wakil Gubernur lagi, enggak penting ya. Ini komitmen saya. Saya kadang marah tapi saya juga sedih,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, Pemprov Jawa Barat hingga saat ini terus berkomitmen untuk memperbaiki Sungai Citarum. Ada 130 Komunitas Eco Village dari 170 desa yang ada di bantaran Sungai Citarum yang ikut dilibatkan dalam membenahi sungai tersebut. Selain itu, ada 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat untuk merevitalisasi Citarum.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan edukasi atau pendidikan lingkungan penting dilakukan dalam memberikan wawasan lingkungan kepada anak-anak usia sekolah, sehingga kedepannya akan tercipta sebuah generasi yang sadar akan lingkungannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara