Banjir Srilanka
People walk through a flooded road after they moved out from their houses in Biyagama, Sri Lanka May 17, 2016. REUTERS/Dinuka Liyanawatte *** Local Caption *** Warga berjalan melalui jalan yang terkena banjir setelah mereka pindah dari rumah mereka di Biyagama, Sri Lanka, Selasa (17/5). ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte/cfo/16

Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Srilanka menyatakan bahwa banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sri Langka diperkirakan menelan kerugian sedikitnya antara USD1,5 miliar hingga dua miliar dolar. Negara tersebut pun saat ini berjuang untuk pemulihan atas bencana alam terburuk yang terjadi setelah tsunami 2004.

Angka resmi korban meninggal meningkat menjadi 92 jiwa namun 109 lain dikhawatirkan terkubur dalam tanah longsor.

Hujan lebat terus-menerus memaksa 350.000 penduduk meninggalkan rumah mereka, meskipun sebagian orang sudah kembali ke rumah mereka pada Senin.

Menteri Keuangan Ravi Karunanayake mengatakan lebih dari 125.000 rumah dan sekitar 300.000 usaha kecil dan menengah hancur atau rusak.

“Angka minimum kerugian itu belum termasuk kerusakan pada kendaraan, peralatan dan mesin-mesin. Kami mendesak donatur asing untuk menyalurkan bantuan melalui pemerintah,” ujanya kepada Reuters dilansir, Senin (23/5).

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka