Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi V DPR Hamka B Kady dari Fraksi Golkar menilai ekspansi maskapai penerbangan PT. Lion Mentari Airlines hanya memikirkan bisnis tanpa didukung Sumber Daya yang ada. Sehingga, Lion Air disisakan persoalan delay hingga terlambatnya gaji pilot.
Karenanya, Komisi V DPR meminta pihak Lion Group membeberkan persoalan yang dihadapi maskapai milik anggota Wantimpres Rusdi Kirana.
“Saya pikir ekspansi perusahaan tidak mendukung swadaya yang ada. Segala faktor-faktor sumber daya pasti terjadi persoalan dalam manajemen. Penerbangan ini dicintai. Karena everyone can flight. Kenapa harus delay?,” ujar Hamka saat RDP dengan PT. Lion Group di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/5).
Hamka menyarankan agar Lion Air mengurangi skala ekonominya dan lebih memrioritaskan keapikan manajemen. Ia heran mengapa Lion tak seperti rekan satu grupnya, yakni Batik Air.
“Dua penerbangan yang paling saya senangi itu Garuda dan Batik. Batik enggak pernah delay. Saya senang terbang dengan Batik, ekonomis. Jadi ada sesuatu kenapa Lion begini padahal satu group,” ungkapnya.
Untuk itu, Hamka meminta pihak Lion Air khususnya CEO Lion Group Edwart Sirait untuk memperbaiki manejemen perusahaan maskapai penerbangan dengan tarif rendah itu. Jika sudah diperbaiki, kata dia, Komisi V akan meminta keringanan sanksi kepada Kementrian Perhubungan.
“Perbaiki diri Pak. Kalau kaitannya dengan pemerintah nanti kami tanyakan. Saya setuju perbaiki diri baru terima sanksi. Kalau enggak bisa jangan paksakan lagi. Apapun masalah internalnya, Bapak harus perbaiki,” pungkas Politisi Partai Golkar itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby