London, Aktual.com — Klub sepak bola terbesar di Inggris kelihatannya telah mengamankan jasa untuk manajer paliing berwarna di olahraga ini, setelah Jose Mourinho, menurut laporan-laporan Sky TV, telah menyepakati persyaratan-persyaratan pribadi dengan Manchester United pada Selasa (24/5).
Setelah bergelimang trofi bersama FC Porto, Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid, Mourinho dicanangkan untuk menggantikan pelatih asal Belanda Louis van Gaal, yang dipecat pada Senin (23/5), dengan harapan untuk dapat membawa kembali klub ke masa kejayaan seperti saat diarsiteki Alex Ferguson.
Pria 53 tahun itu, yang dipecat Chelsea pada Desember tujuh bulan setelah ia memenangi gelar Liga Inggris ketiganya di klub London itu dalam dua masa jabatan, kerap dikait-kaitkan dengan pekerjaan di United ketika Van Gaal kesulitan memberi citra positif di Old Trafford.
Pria asal Belanda itu dipecat dua hari setelah ia membawa United meraih kesuksesan perdana di Piala FA dalam rentang waktu 12 tahun, ketika mereka mengalahkan Crystal Palace dengan skor 2-1 setelah perpanjangan waktu pada final yang dimainkan di Wembley pada Sabtu.
Gaya permainan penguasaan bola yang dipilih Van Gaal di klub dan kerap diasosiasikan dengan permainan menyerang langsung yang cepat, mendapat banyak kritik, dan kelihatannya para pemian memerlukan waktu untuk beradaptasi.
Bagaimanapun, Mourinho dikenal juga dengan sikap pragmatisnya, mendasarkan pada lini pertahanan yang kokoh dan para gelandang serta penyerang pekerja keras.
Ia memiliki sejarah kesuksesan dimanapun ia melatih dan memiliki rekam jejak yang telah terbukti di Liga Inggris.
Mourinho memenangi Piala UEFA dan Liga Champions serta dua gelar ganda di kancah domestik dalam dua musimnya di Porto, dan memimpin Chelsea meraih gelar Liga Inggris perdananya dalam rentang waktu 50 tahun pada musim pertamanya melatih klub London itu, untuk kemudian mempertahankannya di musim selanjutnya.
Ia juga memenangi Piala Liga dan Piala FA sebelum pindah ke Inter Milan, di mana ia memenangi Liga Italia serta Liga Champions dan Piala Italia.
Mourinho membantu Real meraih mahkota Liga Spanyol pertamanya dalam empat tahun dan saat kembali ke Chelsea, ia kembali memenangi Liga Inggris sebelum awal yang buruk — dan bermasalah — pada musim 2015/2016 yang berujung pada pemecatannya.
Opini yang terbelah Penunjukannya di Old Trafford, yang telah disuarakan media selama berbulan-bulan, akan membelah opini namun ketika terdapat kekhawatiran mengenai pemilihan gaya bermainnya dan potensi-potensi perseteruan, ia tetap diyakini sebagai sosok yang paling dekat untuk menjamin raihan trofi.
Tantangannya bukan hanya mengantarkan klub meraih kesuksesan, namun melakukannya dengan menawan.
Kesuksesan Van Gaal di Piala FA tidak cukup untuk membuat dia menjalankan tahun terakhir dalam kontraknya, dengan latar belakang musim di mana para penggemar klub kerap menyuarakan rasa frustrasinya dengan gaya sepak bola “bermain aman” yang diperagakan Setan Merah.
Mourinho bukanlah sosok yang tidak suka mendapat mendapat perhatian namun para penggemar akan berharap di bawah kepemimpinannya, United setidaknya akan tidak kembali menjadi tim teratas di Liga Inggris untuk masalah operan ke belakang seperi yang terjadi di bawah asuhan Van Gaal.
Akan terdapat pula tekanan untuk orang baru dalam meneruskan pekerjaan bagus pendahulunya dalam mendatangkan pemain-pemain muda seperti Marcus Rashford dan Jese Lingard, sesuatu yang kerap gagal dilakukan Mourinho pada klub-klub sebelumnya.
Bagaimanapun, setelah tiga musim tanpa gelar liga dan dengan tidak adanya sepak bola Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga tahun, para petinggi United terbukti telah siap untuk menerima sedikit penurunan jika “Si Istimewa” mengembalikan klub kepada tempat yang dipandang sesuai bagi mereka di puncak klasemen.
Mantan kiper Old Trafford Peter Schmeichel meyakini bahwa pria Portugal itu “dapat menyelamatkan” klub, sedangkan manajer Hull City Steve Bruce, yang terbiasa bermain di depan pria Denmark itu di jantung pertahanan, mengatakan peluang untuk mendatangkan Mourinho “terlalu bagus untuk dilewatkan.”
Mantan manajer Chelsea Carlo Ancelotti, yang akan melatih Bayern Munich musim depan, mengatakan Mourinho akan menjadi “perekrutan fantastis,” menambahi bahwa United “kehilangan identitasnya pada tahun ini.”
Bagaimanapun, mantan legenda Old Trafford Eric Cantona, mengatakan bahwa bekas timnya itu semestinya mendatangkan calon manajer Manchester City Pep Guardiola, dengan mengatakan bahwa ia “menyukai” Mourinho, namun gaya permainannya “sangat bukan Manchester United.”
Pemain internasional Belanda yang telah pensiun Ronald de Boer meyakini Mourinho “serupa” dengan Van Gaal perihal sosok “gila kerja” yang “melakukan persiapan dengan sempurna untuk kemenangan.”
De Boer, yang bekerja bersama Van Gaal di Ajax Amsterdam dan bersama keduanya di Barcelona, berkata mengenai Mourinho, “Terkadang itu tidak cantik, namun ia tahu bagaimana caranya mendapatkan kemenangan. Itulah yang Anda dapatkan.”
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan