Jakarta, Aktual.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meminta dukungan dari semua pihak, termasuk DPR RI, terkait pengubahan paradigma tentang energi.
Hal ini disampaikan Sudirman dalam Konvensi dan Pameran ke-40 Indonesian Petroleum Association (IPA) hari kedua di Jakarta, Kamis (26/5).
Menurut dia, ketersediaan energi seperti dari minyak, gas alam dan batu bara harus didorong menjadi penggerak pembangunan nasional, tidak lagi masuk ke dalam penerimaan pajak.
“Kami butuh dukungan untuk meletakkan hal ini sebagai pondasi ke depan,” ujar Sudirman.
Paradigma ini sendiri masuk ke dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), yang konsepnya diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
Dalam RUEN, disepakati tidak ada pungutan-pungutan fiskal yang dilakukan untuk industri energi dalam negeri. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan juga diminta untuk memberikan insentif atau setidaknya menunda penarikan pajak sampai terjadi perputaran ekonomi.
Artinya, ketika industri membutuhkan, pemerintah mengalah agar industri tersebut bisa berjalan.
“Pendapatan pemerintah (‘government take’) dikurangi agar terjadi perputaran,” kata Sudirman dalam sebuah kesempatan.
Adapun finalisasi RUEN diselesaikan oleh Dewan Energi Nasional dalam sidang ke-17 pada awal Mei 2016. Saat itu, sidang dihadiri oleh Menteri ESDM Sudirman Said sebagai Ketua Harian DEN dan anggota lain seperti Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dan Ketua Komite Eksplorasi Nasional Andang Bachtiar.
Konvensi dan Pameran IPA ke-40 sendiri berlangsung mulai Rabu (25/5) hingga Jumat (27/5) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan