Jakarta, Aktual.com — Jelang akhir pekan, kurs rupiah pada perdagangan Jumat (27/5) pagi bergerak sedikit positif. Rupiah saat berita ini dimuat berdasarkan data bloomberg berada di posisi Rp13.581/USD.
Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya di perdagangan New York pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu tampak bervariasi.
Pergerakan harga minyak mentah dunia yang mulai menguat sepertinya bakal menjadi sentimen positif bagi laju rupiah. Namun ketidakpastian dari perekonomian global tetap harus diwaspadai karena dapat menyebabkan terjadinsiasi rupiah.
Menurut analis PT NH Korindo Securities Indoneisa, Reza Priyambada, adanya pergerakan positif pada harga minyak mentah dunia ini telah memberikan sentimen positif pada laju rupiah yang bisa mengkonfirmasi peluang penguatan lanjutan.
“Dengan demikian, saat ini target support nilai tukar rupiah terhadap dollar AS ada di level 13.620, sedangkan target resisten di posisi 13.610. Tapi tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah,” tandas Reza salam analisis hariannya, Jumat (27/5).
Dia kembali menegaskan, adanya rilis penurunan jumlah cadangan minyak mentah AS telah memberikan sentimen positif pada harga minyak mentah dunia.
“Sehingga, kondisi ini berimbas positif pada saham-saham energi global, yang akhirnya berdampak pada dollar AS yang bergerak melemah,” ujar dia.
Apalagi memang, sentimen dari rencana The Fed untuk menaikan suku bunga pada Juni atau Juli mendatang juga dianggap katalis positif, karena sudah memberikan kepastian kepada pelaku pasar.
Pada akhirnya, ujar dia, adanya katalis positif tersebut akan mengurangi tekanan pada rupiah.
“Kami juga sebelumnya sampaikan penguatan rupiah yang terbatas mungkin akan berkurang. Tapi tetap pelaku pasar diminta untuk mewaspadai sentimen yang ada,” pungkas Reza.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan