Jakarta, Aktual.com – Gubernur Basuki Tjahaha Purnama (Ahok) terbelenggu kepentingan pemodal yang terlibat di megaproyek reklamasi Pantai Utara Jakarta. Kondisi itu jadi salah satu penyebab munculnya sengkarut.

Pendapat itu dikatakan Ketua Umum Serikat Kerakyatan Indonesia (Sakti) Standarkiaa Latief. Sambung dia, kepentingan pengembang seperti itu harus dipahami masyarakat. Karena sangat mungkin kepentingan pengembang berimbas pada dinamika politik di Pilkada DKI 2017 mendatang.

“Harus dicermati terkait kepentingan publik bahwa di belakang Ahok ini berjajar pemodal-pemodal yang notabene juga sebagai pemilik proyek reklamasi,” papar Kiaa, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (29/5).

Jika dibaca dari sudut pandang itu, ujar aktivis ’98 ini, maka akan terlihat dengan jelas benang merah kalau para pengembang yang tengah tersandung masalah hukum ini berharap Ahok bisa terpilih lagi jadi Gubernur DKI periode selanjutnya. Kepentingannya, tentu tidak jauh-jauh dari urusan memuluskan langkah bisnis mereka lewat kekuasaan Ahok. “Ini yang harus ditarik benang merahnya. Semuanya sudah terbuka, Fakta-fakta itu kan sudah ada,” ujar dia.

Beberapa pengembang reklamasi, seperti PT Agung Sedayu Grup dan PT Agung Podomoro Land saat ini tengah terbelit masalah hukum di KPK. Para perusahaan ini diduga ‘bermain’ dalam proyek reklamasi bersama Ahok sebagai pemberi izin.

Artikel ini ditulis oleh: