Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyampaikan kinerja ekspor impor di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (18/1). Dalam kesempatan tersebut, Mendag juga menyampaikan rencana mengundang pemimpin atau perwakilan pemerintah negara, beberapa CEO dunia, dan pimpinan media internasional pada acara Indonesia Night disela momentum World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos, Swiss 21 Januari 2016 mendatang untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tak terpengaruh aksi terorisme. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi VI DPR RI dari F-PDIP Darmadi Durianto menilai Menteri Perdagangan Thomas Lembong layak diganti dalam Reshuffle Jilid II. Pasalnya, meroketnya kenaikan sejumlah barang dan bahan pokok menjelang Ramadhan dikarenakan tidak cakapnya pengelolaan Kementerian Perdagangan dalam melihat fenomena pasar.

“Kalau Mendag tidak bisa mengendalikan harga, layak diganti. Urusan pengendalian harga kan mestinya hal dasar dan tidak terlalu sulit,” ujar Darmadi di Jakarta, Senin (30/5).

Selain itu, menurutnya, Kementerian Perdagangan juga lemah dalam soal pendataan stok. Itu sebabnya harga bahan pokok melambung karena kebutuhan diatas ketersediaan.

“Kelemahan Mendag adalah tidak punya data yang akurat mengenai kebutuhan. Itu kelemahan Mendag. Karena tidak punya data yang akurat terutama mengenai kebutuhan, sehingga seringkali salah prediksi”.

“Ditambah koordinasi yang buruk antar kementerian.Terutama data yang disodorkan oleh menteri pertanian sering asal-asalan,” tambah Politisi PDIP itu.

Darmadi mengimbau jika kondisi demikian tidak mampu diatasi Mendag, sebaiknya Presiden Jokowi meninjau kembali bawahannya tersebut. “Mendag belum punya pengalaman yang cukup,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: