Dua karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4). Perdagangan IHSG pada akhir pekan ditutup naik 11,65 poin atau 0,24 persen menjadi 4.914,73. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Sempat menguat di awal pekan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan melanjutkan aksi pelemahannya.

Sentimen lokal menjelang dirilisnya angka inflasi Mei sepertinya tidak mampu menolong. Justru sentimen global yang berpengaruh. Seperti mulai variatifnya laju bursa saham Asia. Hal ini telah berimbas pada laju IHSG yang cenderung mengalami pelemahan.

“Pasca mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir, laju IHSG akhirnya tumbang seiring dengan aksi profit taking pelaku pasar,” tandas analis dari PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, dalam analisis hariannya, Rabu (1/6).

Pasalnya, tren kenaikan sesaat itu dimanfaatkan oleh para pelaku pasar dengan aksi ambil untung atau profit taking. Ditambah volume beli juga mulai berkurang. “Untuk itu, tetap waspadai adanya pembalikan arah melemah,” ungkap Reza.

Sebelumnya, kata dia, pihak NH Korindo berharap adanya kenaikan, meski tidak setinggi periode sebelumnya. Dan faktanya sempat naik karena masih adanya aksi beli. Namun ternyata aksi jual masih cukup dominan, sehingga membuat IHSG kembali terperosok.

“Pada perdagangan Rabu ini, rentang support IHSG akan berada di level 4.749-4.771 sedang target resistennya di kisaran 4.835-4.857,” jelas dia.

Sementara dari aspek teknikal, ujar dia, indikator Bearish Engulfing masih menunjukkan tren penurunan. Sedang Stochastic dan RSI masih menampakkan indikator Overbought. Dan indikator MACD relatif positif, meski kecenderungannya akan bergerak flat.

“Dengan demikian, laju IHSG berada di bawah area target support 4.801-4.822 dan berada di bawah area target resisten kami di 4.857-4.870 hingga akhir sesi,” tandas Reza.

Lebih lanjut ia menegaskan, dengan kondisi mulai adanya pembalikan arah hingga laju bursa saham global yang mulai kurang bersahabat dapat menjadi halangan bagi IHSG untuk dapat berbalik menguat.

Apalagi, volume beli pun juga kembali menunjukkan tren yang berkurang seiring dimanfaatkannya tren kenaikan tersebut untuk profit taking. “Maka waspadai akan adanya pelemahan lanjutan. Tetap cermati sentimen yang ada,” saran dia.

Untuk itu, di tengah masih adanya tren pelemahan tersebut, pelaku pasar diminta untuk mempertimbangkan saham-saham berikut ini.

1. AISA akan berada di kisaran 1460-1540. Disarankan beli selama bertahan di atas 1460 dan cut loss di level 1430

2. WSKT akan nerada di kisaran 2500-2580. Dianjurkan beli spekulatif selama bertahan di atas 2500 dan cut loss di level 2470

3. EXCL akan berada di kisaran 3520-3700. Disarankan beli selama bertahan di atas 3520 dan cut loss si level 3490

4. AKRA akan nerada di kisaran 6400-6700, diharapkan beli spekulatif selama bertahan di atas 6400 dan cut loss di level 6350

5. ICBP akan berada di kisaran 16000-16600 . Diharapkan beli selama bertahan di atas 16000 dan cut loss di level 15900

6. LPCK akan berada di kisaran 7200-7700. Diharapkan beli selama bertahan di atas 2990 dan cut loss si level 2970

7. BBNI akan nerada di kisaran 4800-5050. Diharapkan beli speklulatif selama bertahan di atas 4800 dan cut los di level 4725.

Artikel ini ditulis oleh: