Pekerja melakukan perawatan pada Rel Kereta Api di Sekitar Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (17/11/2015). Selain melakukan perawatan, pekerja juga membuat pagar di sisi rel. perawatan dan pembuatan pagar dilakukan guna meningkatkan keaman dan keselamatan penumpang kereta dan warga sekitar.

Semarang, Aktual.com — Tim khusus yang dibentuk Direktorat Jenderal Perkeretaapian Indonesia mencatat sedikitnya 214 titik kerawanan jalur bencana kereta api di sepanjang pulau Jawa.

Beberapa kerawanan yang mengintai itu antara lain rawan banjir, longsor, dan ambles.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro menyebutkan titik kerawanan bencana sebagian besar di jalur kereta bagian selatan.

“Titik rawan bencana itu setelah melalui jalur KA dari stasiun Bandung. Banyak gangguan alam yang harus betul-betul dipantau,” kata dia, di Stasiun Tawang Semarang, Rabu (1/6).

Pihaknya mengkhawatirkan beberapa jalur yang rawan gangguan alam mengganggu perjalanan selama arus mudik perayaan Hari Raya Idul Fitri 1437 H.

Untuk itu, lanjut Edi, pihaknya melakukan pengecekan ruas rel kereta api sepanjang pulau Jawa. Beberapa antisipasi yang dilakukan dengan menyiapkan alat, material untuk siaga (AMUS), serta sisi SDM yang bakal diterjunkan selama 24 jam.

Menurut dia, langkah itu dilakukan demi meningkatkan keamanan dan kelancaran selama bulan Ramadhan maupun arus mudik lebaran tahun ini.

Dijadwalkan, rombongan petinggi perseroan mengecek ruas rel kereta api yang bertolak dari Jakarta hingga Surabaya mulai tanggal 1 Juni 2016 hingga rampung. Sejumlah petinggi, Direksi, komisaris, ditambah pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun turut memastikan jalur Tawang Semarang-Alas Tua Gubuk.

“Kami juga ajak anggota komunitas pecinta KA (Railfans) jadi personel customer service mobile di stasiun-stasiun didukung seluruh pegawai PT KAI juga diwajibkan untuk buat posko di stasiun membantu memberikan pelayanan dan informasi bagi para penumpang,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: