Jakarta, Aktual.com — Pengamat Politik Ekonomi Ichsanudin Noorsy mengusulkan agar pemerintah memposisikan Badan Urusan Logistik (Bulog) seperti peran Bank Indonesia untuk menjaga stabilisasi harga bahan pangan.

“Agar Bulog dapat diberdayakan menjadi penjaga stabilitas harga bahan pangan, maka lembaga terkait harus memiliki sikap yang sama, terutama, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Bank Indonesia,” kata Ichasanudin Noorsy pada diskusi “Dialektika: Monopoli dan Stabilitas Harga Menjelang Ramadhan” di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (2/6).

Ichsanudin menilai, pemeritah saat ini belum memiliki kebijakan antisipatif untuk menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.

Jika Pemerintah, mampu menjaga stabitas harga pangan, menurut dia, maka pasar akan berkembang baik dan legitimasi publik terhadap Pemerinytah juga akan lebih baik.

Menurut Ichsan, saat ini harga bahan pangan tidak stabil, karena sebagian besar bahan baku dari impor dan produksi pangan memerlukan biaya.

Penyebab lainnya, kata dia, nilai tukar rupiah terhadap dolar juga terus mengalami fluktuasi.

“Data kebutuhan pangan yang dimiliki BPS (Badan Pusat Statistik), Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Badan Ketahanan Pangan, juga tidak ada yang sama, sehingga sulit menentukan kebutuhan pangan,” katanya.

Menurut Ichsan, jika harga bahan pengan terus-menerus tidak stabil dia mencurigai ada sesuatu di birokrasi pemerintah.

Ia menjelaskan, pemerintah secara periodik terjad pergantian Presiden dan menteri kabinet, tapi birokrasi tidak berganti.

“Demikian juga pengusaha yang melakukan impot pangan, tidak berganti, sehingga patut dicurigai ada permainan antara ppengusaha dan birokrasi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan