Foto aerial suasana penggusuran kawasan permukiman Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Jakarta, Senin (11/4). Penggusuran permukiman di kawasan Museum Bahari tersebut terkait rencana Revitalisasi Kawasan Wisata Bahari, Pasar Ikan, dan Sunda Kelapa Penjaringan, Jakarta Utara oleh Pemprov DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/kye/16.

Jakarta, Aktual.com — Warga Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara mengeluhkan kesulitan air bersih yang dalam beberapa bulan telah melanda kampung bersejerah itu.

Sekertaris Masjid Keramat Luar Batang, Daeng Mansur Amin mengatakan, jika hal itu telah berlangsung enam bulan lebih.

“Katanya ada perbaikan pipa, tapi masa lama benar,” kata dia kepada Aktual.com di kantornya, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (5/6).

Sulitnya air bersih yang mengalir ke rumah-rumah warga, dikatakan Mansur, membuat banyak warga mesti begadang menunggu air keluar.

“Karena kan gak tentu keluarnya jam berapa. Kalau kita pas buka air bukan pas keluar ya gak dapat air,” jelas dia.

Pun ia mengeluhkan air yang didapatkan warga tidak begitu bersih.

“Air dari Palyja kadang bau, kadang kuning, gak bersih,” keluhnya.

Hal yang sama dituturkan oleh warga RT 02/09, Anca. Ia mengatakan untuk mencukupi kebutuhan air bersih, dirinya membeli air bersih jerigen dari perusahaan yang sama, Palyja.

“Per gerobak Rp8 ribu isi 8 jerigen. Satu jerigen kira-kira 20 liter,” tutur dia.

“Rp500 ribuan per bulan buat air bersih,” tambah dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan