Jakarta, Aktual.com — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dalam LKPP tahun 2015 menemukan ada Rp3,19 Triliun dana subsidi yang tak tersalurkan di PT Pertamina. BPK bahkan meminta Pertamina untuk mengembalikan uang tersebut kepada negara karena uang tersebut seharusnya menjadi hak rakyat.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Endre Saifoel meminta Pertamina untuk segera mengembalikan keuntungan hasil penjualan subsidi minyak solar yang diduga tidak transparan.
“Harus dikembalikan ke negara kalau itu sudah jadi temuan,” ujar Endre di Jakarta, Senin (6/6).
Menurutnya, keuntungan tersebut tidak bisa disalurkan di tahun berikutnya. Sebab, anggaran subsidi sudah ditetapkan.
“Tidak bisa di kompensasikan karena tahun ini penganggarannya juga ada sementara harga minyak dunia turun,” tegas dia.
Karenanya, DPR akan segera memanggil Dirut Pertamina Dwi Soetjipto awal minggu ini untuk menanyakan langkah Pertamina yang diluar batas kewajaran itu.
“Tidak wajar karena minyak drastis turun dan subsidi tidak terpakai, kita akan pertanyakan ke Pertamina pada saat raker di awal Ramadhan ini,” tandas Endre.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka