Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri) berbincang dengan Deputi bid Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis (kanan) sebelum memberikan keterangan kepada wartawan tentang target pertumbuhan investasi 2016 di Jakarta, Jumat (8/1). BKPM menargetkan pertumbuhan investasi 2016 sebesar Rp 594,8 triliun naik 14 persen dibandingkan target yang dicanangkan pada tahun 2015 sebesar Rp 519 triliun. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/16. *** Local Caption ***

Jakarta, Aktual.com — Perusahaan bahan baku karpet asal Italia segera membuka lini produksi di Indonesia dengan nilai investasi sebesar USD20 juta. Demikian dikatakan oleh Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dalam keterangan tertulis, Senin (6/6).

Saat ini investor tengah mengkaji lokasi tempat berdirinya pabrik yang berorientasi ekspor tersebut. Ada tiga tempat yang sedang disurvei yakni di Jawa Bara, Banten atau Surabaya.

“Minat investasi yang disampaikan positif karena perusahaan ini termasuk kedalam kelompok salah satu sektor prioritas BKPM, yaitu industri yang berorientasi ekspor dimana 100 persen produk yang dihasilkan akan diekspor ke Australia dan Selandia Baru,” ujar Franky.

Franky menyampaikan bahwa posisi Indonesia sebagai negara tujuan investasi memiliki lokasi yang strategis karena berdekatan dengan upaya mereka membidik pasar Australia dan Selandia Baru. Dia mengemukakan bahwa perusahaan telah menyampaikan rencana untuk mengunjungi Indonesia pada Bulan Juli mendatang.

“Saat ini perusahaan tersebut tertarik untuk memperluas usahanya di ASEAN dan setelah melalui beberapa tahun pengamatan dan penelitian akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Indonesia untuk pembangunan fasilitas industri pengolahan tekstil karpetnya. Pilihan kerpada Indonesia bukan karena alasan upah tenaga kerja yang murah tetapi karena Indonesia dinilai memiliki tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang mereka butuhkan,” jelas Franky.

Artikel ini ditulis oleh: