Jakarta, Aktual.com — Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengatakan ada baiknya Presiden Joko Widodo menghormati DPR RI dalam hal calon pengganti Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Yakni dengan menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai penggantinya.
“Presiden juga diminta menghormati keputusan DPR yang telah merekomendasiksn BG sebagai calon Kapolri yang dibatalkan pelantikannya,” kata Neta kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/6).
Dikatakan dia, Budi Gunawan merupakan calon Kapolri yang sebenarnya yang direkomendasikan DPR RI. Budi Gunawan sebelumnya juga telah menjalani uji kepatutan dan uji kelayakan di DPR RI.
Hanya saja, pada prosesnya BG justru dijegal karena dituduh berbagai isu yang membuatnya batal dilantik. Kini, tuduhan itu tidak terbukti dengan benar dan BG juga tidak terbukti secara hukum melakukan kesalahan.
“Sekarang tuduhan itu tidak terbukti benar dan BG tidak terbukti bersalah secara hukum. Karena itu, tidak ada alasan bagi Presiden untuk tidak segera menetapkan dan melantik BG jadi Kapolri,” tegasnya.
Dari empat nama calon Kapolri masing-masing Budi Gunawan, Budi Waseso, Putut Eko Bayuseno dan Syafrudin, Neta menilai BG sebagai calon yang paling layak. Untuk itu, Presiden Jokowi ada baiknya tidak ragu terkait pergantian pucuk pimpinan tertinggi di tubuh Polri.
“Presiden harus menghormati DPR RI yang sudah merekomendasikan nama Budi Gunawan sebagai calon Kapolri,” katanya.
Presiden Jokowi sendiri mengaku sudah mengetahui calon pengganti Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Disampaikan Seskab Pramono Anung, Presiden sudah menerima nama-nama calon dari Kompolnas dan tinggal menunggu waktu kapan diputuskan untuk diumumkan. Presiden tetap mempunyai wewenang bila nantinya memilih calon diluar usulan Kompolnas.
“Presiden sudah menerima, sudah membaca, sudah tahu, tanya Pak Presiden,” ucapnya kemarin.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby