Dua karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4). Perdagangan IHSG pada akhir pekan ditutup naik 11,65 poin atau 0,24 persen menjadi 4.914,73. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari ini memang mengalami koreksi positif. Meski begitu, tetap saja IHSG masih rentan terkoreksi negatif. Melihat Koreksi Wajar IHSG, makanya pelaku pasar tetap harus waspada.

Menurut analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, pada perdagangan hari ini para pelaku pasar disarankan untuk memanfaatkan koreksi sehat saat ini.

“Kemarin IHSG mampu bergerak menembus target resisten psikologis di level 4900,” ujar dia melalui analisis hariannya, di Jakarta, Rabu (8/6).

Sehingga dengan kondisi demikian, investor dapat memanfaatkan peluang untuk melakukan akumulasi beli atau net buy saat ini.

“IHSG sudah terlihat membentuk pola uptrend jangka pendeknya. Sehingga membuka peluang untuk menyentuh target resisten terdekat di level 4.980. Makanya, kami lihat IHSG berpotensi melanjutkan penguatan,” papar dia.

Lebih jauh ia menegaskan, target support di level 4.877 diperkirakan mampu diuji, meski ada tekanan aksi jual.

“Aksi jual tetap saja masih ada. Tapi capital inflow terlihat masih terus berlangsung diiringi oleh terkoreksinya US$ Index yang semakin memberikan angin segar bagi IHSG,” jelas William.

Dengan kondisi itu, sambungnya, di tengah peluang kenaikan lanjutan yang tetap dibayangi potensi aksi jual, maka para pelaku pasar disarankan mengakumulasi beberapa saham berikut ini. Yaitu, KLBF, WTON, BBNI, KAEF, UNVR, INDF, ASII, SMCB dan MPPA.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka