Jakarta, Aktual.com — Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Reza Hariadi, menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah menutup peluang untuk mendukung Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017 mendatang.
“Adanya sikap menunggu perkembangan kasus reklamasi dan Sumber Waras, Menyiratkan PDI-P takkan mendukung Ahok, ya,” ujarnya kepada Aktual.com, Kamis (9/6).
Sebab, kata aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini, proses hukum kedua kasus tersebut yang tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut tak bisa diprediksi kapan rampung.
“Proses hukum walau memiliki prosedur tetap dan jelas, kan tidak bisa diprediksi, karena membutuhkan waktu untuk menanganinya,” bebernya.
Reza menambahkan, sikap partai banteng tersebut lumrah terjadi, karena tidak ingin bermasalah dikemudian hari. “Kehati-hatian itu wajar terjadi ya, karena partai juga menghindari adanya black campaign nantinya,” beber alumnus Universitas Diponegoro (Undip) ini.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P, Ahmad Basarah, menerangkan beberapa syarat yang harus diikuti Ahok, bila ingin didukung partainya.
Yakni, memilih maju dari jalur partai dan mengikuti prosedur yang berlaku di PDI-P, seperti mendaftar serta ikut uji kepatutan dan kelaikan.
Namun, PDI-P juga menunggu rampungnya proses hukum kasus dugaan korupsi Sumber Waras dan dugaan suap pengesahaan dua rancangan peraturan daerah (raperda) menyangkut reklamasi. (Baca: Mau Didukung PDI-P? Ini Saran untuk Ahok)
Artikel ini ditulis oleh: