Dua karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4). Perdagangan IHSG pada akhir pekan ditutup naik 11,65 poin atau 0,24 persen menjadi 4.914,73. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com —  Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki fase penguatan jangka pendek. Namun sayangnya aksi jual dari para pelaku pasar masih marak terjadi.

Hal ini berpotensi mengganjal aksi penguatan IHSG tersebut. Untuk itu, jika mau IHSG kembali naik harus dilawan dengan aksi beli dari kaum banteng (pelaku pasar yang berharap bullish).

“Kami melihat aksi jual mendadak harian dari para pelaku pasar yang terimbas volatilitas overnight regional masih terjadi,” ungkap analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko dalam analisis hariannya, Jumat (10/6).

Menurut dia, saat ini IHSG masih berusaha untuk menopang proses kontinuasi kenaikannya menuju resisten psikologis di level 5000.

“Makanya aksi para kaum beruang (para pelaku pasar yang melihat potensi bearish) itu harus dilawan oleh pembelian saham big cap dan lapis keduanya,” terang.

Jika itu terjadi, kata dia, kondisi tersebut akan memperkuat pertahanan IHSG untuk menopang kontinuasi kenaikan menuju level 5.000 tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka