Jakarta, Aktual.com – Berhasrat maju di Pilkada DKI 2017 lewat Partai Amanat Nasional (PAN), Irjen Pol Abdul Jabbar Benny Mokalu beberkan visi misi. Mantan Kapolda Bali tahun 2013 ini mengatakan ada lima masalah di Jakarta yang harus segera dibereskan.
Pertama, kemacetan. Lulusan Akpol 1985 ini berpendapat salah satu pemicu kemacetan di Jakarta adalah banyaknya kendaraan pribadi yang digunakan untuk mengantar siswa ke sekolah.
Menurut dia, untuk itu diperlukan sistem bus sekolah yang hanya bisa diakses dengan gunakan kartu magnetik. Manfaat lainnya, dengan kartu itu orang tua siswa bisa mengetahui apakah sang buah hati sudah tiba di sekolah atau belum.
“Coba kita teliti pakai akademisi, walaupun saya punya basic (sebagai polisi),” ujar dia, di Sekretariat DPP PAN, Jl Senopati, Jakarta Selatan, Jumat (10/6).
Pria yang pernah bertugas di Sumedang ini juga mengatakan ingin membangun kereta gantung di titik-titik kepadatan serta tempat pariwisata, seperti Ancol.
Kemudian yang kedua, masalah banjir. Menurut pria yang pernah menjadi Kapolda Bengkulu itu, persoalan banjir harus ditelusuri dari hulu. Yakni dengan membangun bendungan untuk menampung air hujan. Manfaat lain yang didapatkan, air bisa didistribusikan ke masyarakat. “Karena Jakarta masih kekurangan air bersih,” ujar dia.
Menurut dia cara tersebut jauh lebih efektif, ketimbang membenahi di hilir atau muara sungai. Dia menganalogikan dengan hujan yang masuk ke dalam rumah karena genting bocor.
“Dari zaman Pak Yos (Gubernur DKI 1997-2007 Sutiyoso, red) sudah bagus. Kenapa sekarang enggak? Ketika genting bocor, berarti kita perbaiki, bukan dipel terus,” sindir mantan Kapolres Mataram Polda NTB itu.
Masalah ketiga yang menjadi prioritas Benny nantinya adalah pengelolaan sampah. Baginya, barang sisa dan tidak terpakai harus sudah diselesaikan di tiap wilayah dengan menerapkam dua sistem, konvensional dan modern.
“Jadi enggak perlu truk-truk berseliweran ke Bantar Gebang. Duit Rp4.1 triliun untuk smpah kan sayang. Mending buat orang miskin makan,” beber staf ahli Sosial dan Budaya Kapolri itu.
Selanjutnya di sektor ekonomi. Kata Benny, dirinya nanti akan menerapkan koperasi sebagai ‘jantung’ perekonomian rakyat dan dielaborasikan dengan manajemen modern. “Saya lebih suka menciptakan kail yang banyak daripada kasih ikan. Dan saya sudah lihat pameran-pameran agrobisnis, ternyata berhasil,” ungkapnya.
Agar sistem itu berhasil, Benny kembali akan menggunakan jasa akademisi dan pakar di bidangnya. “Banyak ahli koperasi dari kampus tapi tidak diberdayakan, lari masing-masing,” kata dia.
Terakhir, ungkap polisi aktif kelahiran Kupang ini, dirinya akan fokus membenahi sektor pariwisata guna menarik wisatawan asing ke ibukota. Caranya, menciptakan budaya lokal semenarik mungkin dan menjaga keamanan lingkungan.
“Kita gunakan rakyat, dilibatkan untuk mengamankan sebuah bentuk kejahatan. Kalau sudah aman, pasar turis yang biasa Bali, dia mau bergeser ke Batavia,” tutup Benny yang mendaftar sebagai bakal calon Wakil Gubernur (bacawagub) itu.
Artikel ini ditulis oleh: