Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tiba di gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/5/2016). Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke KPK untuk diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, terkait kasus suap pembahasan dua raperda reklamasi pantai utara Jakarta.

Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi II DPR RI Arteria Dahlan mengaku prihatin atas pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengatakan “Orang Bodoh Nurut Saja Sama Orang Pintar”. Bahkan, diutarakan pula kata “brengsek”, apalagi hal itu dikeluarkan saat sosialisasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di Balai kota.

Yang paling disesalkan, adalah kapasitas Ahok sebagai gubernur. Dalam forum resmi yang dihadiri perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan serta Kemenko Kemaritiman, Mantan Bupati Belitung Timur itu seharusnya menjaga kehormatannya selaku representasi dari lembaga negara. Selain harus menjaga perasaan warga terdampak reklamasi.

“Itu forum diskusi resmi, saudara gubernur harus tau diri dan tidak boleh arogan. Jangan orang mau diskusi sambutannya sudah terkesan ‘mewarning’ peserta dengan menyatakan kalau lebih pintar, ajari saya secara fair supaya tidak terjadi perdebatan konyol,” ujar Arteria di Jakarta, Minggu (12/6).

“Kan lucu, terkesan tidak percaya diri dan terkesan paranoid,” tambahnya.

Menurut dia, seharusnya Ahok lebih membuka diri dari segala macam kritik dan masukan. Apalagi, forum tersebut sangat bermartabat, resmi dan konstruktif karema melibatkan kementrian dan lembaga terkait.

“Jangan apriori dulu, tidak ada perdebatan konyol. Dalam suatu diskusi, perdebatan adalah hal yang biasa tapi tidak ada yang konyol. Ahok harus menjaga tutur katanya, jangan sembarangan bicara,”

“Lagi pula menurut saya, Ahok juga enggak pintar-pintar amat. Jangan-jangan sikap reaksionernya yang sering disebut orang dengan istilah berani dan blak-blakan justru dikarenakan ingin menutupi kekurangannya,” terang Politisi PDIP itu.

Lucunya lagi, lanjut Arteria, terkesan Ahok menuntut solusi dan minta diajarkan bagaimana menyelesaikan masalah. Sebagai gubernur, hal itu pun dinilai kurang tepat. Sebab, sejatinya sebagai pemerintah DKI, Ahok lah yang wajib menyelesaikan masalah dan menghadirkan solusi yang aplikatif.

“Tugas Ahok mencari solusi dan jangan beban itu diberikan ke rakyat,” cetus Legislator asal Jawa Timur itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby