Karyawati menunjukkan mata uang Yuan di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (30/11). Dana Moneter Internasional (IMF) secara resmi memasukan Yuan ke dalam special drawing rights (SDR) atau aset cadangan internasional sebagai mata uang elite dunia, menyusul dolar AS, euro, poundsterling Inggris, dan yen Jepang. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/15.

Jakarta, Aktual.com – Kantor berita negara TASS mengungkapkan bahwa defisit anggaran federal Rusia mencapai sebesar 1,486 triliun rubel (sekitar 22 miliar dolar AS), atau 4,6 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara itu, dalam lima bulan pertama 2016.

“Pendapatan federal mencapai 4,64 triliun rubel (sekitar 71 miliar dolar AS) antara Januari dan Mei, sedangkan pengeluaran federal mencapai 6,13 triliun rubel (sekitar 93 miliar dolar AS),” katanya dilansir Rabu (15/6).

Menurut Kementerian Keuangan Rusia, defisit anggaran negara itu sebesar 350,36 miliar rubel (sekitar 5,33 miliar dolar AS), atau 5,5 persen dari PDB Rusia pada Mei 2016.

Ekonomi Rusia telah jatuh ke dalam resesi sejak 2014 di tengah penurunan harga minyak global dan sanksi-sanksi Barat yang diberlakukan atas dugaan intervensi Moskow dalam krisis Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan kementerian keuangan untuk mengendalikan defisit anggaran dalam tiga persen dari PDB pada 2016.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka