Selain penlantikan Kabareskrim, Mabel Polri juga melantik sejumlah Perwira Tinggi diantaranya Brigjen Arief Sulistyanto yang menjabat Kapolda Kalbar hari ini resmi menjadi Sahlijemen Kapolri. Kapolda Kalbar dijabat Brigjen Musyafak yang sebelumnya menjabat Kapolda Jambi.

Jakarta, Aktual.com – Calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian mengatakan meski secara generasi di kepolisian tergolong angkatan muda (junior), dirinya akan merangkul semua pihak, termasuk para senior angkatan diatasnya.

Hal itu dikatakan menyusul adanya perdebatan publik bahwa penunjukan Tito Karnavian akan membuat turbolensi di internal kepolisian. Sebab, keputusan presiden yang menunjuk Tito melongkapi empat angkatan diatasnya, yakni angkatan tahun ’83, ’84, ’85,dan ’86.

“Saya akan rangkul semua pihak senior-senior, tentu kita lakukan secara objektif‎. Saya juga beberapa kali kerjasama dengan senior kita kapolda Papua, saya digantikan dengan senior angkatan ’71, kemudian saya digantikan senior ’81, saya sendiri ’87,” ucap Tito, disela-sela rapat kerja (Raker) antara komisi III dengan BNPT, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (16/6).

Dipastikan, hubungan antara dirinya dengan para senior sangat baik, khususnya ketika menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

“Hubungan kami sangat baik dengan senior-senior. Di Polda Metro
juga sama. Wakil saya angkatan ’83, orang ketiganya ’85, saya angkatan ’87. Kemudian pejabat utama banyak angkatan ’83, ’84, ’85, ’86. Kami bisa kerjasama dengan baik,” sebut jenderal bintang tiga itu.

Kendati demikian, sambung Tito, yang paling utama nantinya adalah bagaimana menjalankan interpersonal skill dalam memimpin kepolisian.

“Pada prinsipnya, masalah senior itu penting tapi yang utama adalah interpersonal skill, yaitu membangun hubungan dengan semua pihak tapi bukan berarti menyenangkan semua pihak. Prinsipnya kita satu yaitu reformasi polri,” tandas dia.

 

Laporan: Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang