Petugas memindahkan uang di Cash Center Bank Negara Indonesia (BNI), Jakarta, Jumat (17/6). BNI menyiapkan lebih dari 16.200 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di seluruh Indonesia guna memastikan terpenuhinya kebutuhan uang tunai saat lebaran yang diperkirakan mencapai Rp62 triliun. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras/16

Jakarta, Aktual.com – Dalam rangka menghadapi liburan lebaran 2016, Bank Negara Indonesia (Persero) TBK (BNI) tetap memaksimalkan pelayanan kepada nasabah dengan membuka 200 outlet yang tersebar di berbagai tempat.

“Ada sekitar 200 outlet yang akan tetap buka secara terbatas sejak cuti bersama 4 Juli 2016 hingga kembali beroperasi normal pada 11 Juli 2016. Sebelum dan sesudah tanggal 6 (hari H lebaran) layanan operasi dilakukan terbatas,” kata Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Bob Tyasika Ananta di Jakarta, Jumat (18/6).

Pada tanggal 4 Juli 2016, lanjutnya, BNI memberikan layanan terbatas berupa setoran bahan bakar minyak (BBM) dan non BBM dari Pertamina, melayani setoran atau penarikan tunai dalam mata uang rupiah di rekening BNI serta transaksi kliring. Adapun pada 5,7 dan 8 Juli ada 107 outlet dengan operasional terbatas seperti setor dan penarikan tunai, setoran BBM dan non BBM dari Pertamina, transaksi kas dalam rupiah dan pemindahbukuan rupiah. Sedangkan pada 9 dan 10 Juli 2016, hanya ada 78 outlet “weekend banking” yang melayani.

“Layanan dasar untuk masyarakat seperti setor-tarik, pemindahbukuan antara rekening BNI masih bisa, sedangkan transaksi valas sementara tidak beroperasi,” ujar Bob.

Selain itu, BNI juga menempatkan BNI Layanan Gerak (BLG) disepanjang jalur mudik yang saat ini belum memiliki outlet ataupun ATM, sehingga kebutuhan masyarakat untuk terus bertransaksi sela mudik tetap dapat dipenuhi.

“Ada 15 BLG yang tersebar di beberapa tempat, seperti Terminal Pinang Baris Medan, Pelabuhan Merak, dan dua lokasi rest area Bandung (KM 147 dan KM207 tol Palikanci,” jelasnya.

Dirinya memprediksi kebutuhan uang tunai selama lebaran kali ini meningkat mencapai 8 persen atau sekitar Rp64 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka