Jakarta, Aktual.com – Penangkapan kapal ikan asing China Han Tan Cou 19038 di Laut Natuna pada Jumat (17/6) lalu menangkap tujuh orang anak buah kapal dan tidak menimbulkan korban.

“Mereka semua sekarang di Natuna, dan dalam keadaan sehat,” kata Panglima Koarmabar TNI AL Achmad Taufiqoerrohman saat konferensi pers di di Aula Koarmabar, Jakarta, Selasa (21/6).

Dia mengatakan, pada penangkapan itu, dilakukan penembakan peringatan ke udara dan pihaknya berhasil menangkap satu kapal yang sedang menjaring ikan, sementara 11 kapal lain yang belum menjaring ikan langsung pergi.

Saat itu, ketika Koarmabar melakukan patroli, mereka menemukan 12 kontak mencurigakan di sekitar laut Natuna.

Kemudian KRI Imam Bonjol milik TNI Angkatan Laut menangkap Kapal China yang melakukan penangkapan ikan di area Zona Ekonomi Eksklusif di perairan Natuna, Kepulauan Riau. (Baca: Kapal China Berulah Lagi, Susi: Pencurian Ikan Tidak Termasuk dalam Hubungan Baik)

Tujuh awak kapal yang tertangkap itu terdiri dari satu perempuan dan enam laki-laki Hou Chin Hong (53) seorang Nahkoda, Kok Khi Fi (52) seorang KKM, empat orang ABK, Mung Ho Hieng (25), Pui Hoi Woi (28), Tjeng Ceng Sin (36), U Cung Lo (23), dan seorang juru masak atas nama Wan Sou Yien (45).

Setelah penangkapan, pihak China melayangkan protes resmi atas insiden tersebut karena mereka merasa masih melakukan penangkapan ikan di wilayah perairannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara