Jakarta, Aktual.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) dari Partai Golkar, Dito Ganinduto terus mendesak Kementerian ESDM dan PT PLN untuk tidak memendam masalah diantara keduanya.

Dito menginginkan adanya jalan solusi agar berbagai permasalahan yang telah mencuat ke permukaan publik tidak menjadi sandungan dalam penerapan program yang akan berujung merugikan kepentingan rakyat.

“Beberapa item masalah yang PLN tidak menjalankan kebijakan pemerintah harus ada solusinya, supaya selanjutnya tidak ada perbedaan implementasi dengan kebijakan pemerintah,” tegasnya kepada Aktual.com Jumat (24/6).

Sebelumnya persengketaan Menteri ESDM, Sudirman Said dengan Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir telah sampai ke persidangan DPR, adapun diantara permasalah tersebut diantaranya terkait PLTMH, proyek 35GW, dan High Voltage Direct Current (HVDC).

Mengamati permasalahan yang terjadi, Anggota Tim Tata Kelola Migas, Fahmy Radhi mengatakan tindakan Dirut PLN hingga berani menentang Kementerian Teknisnya (ESDM) tidak lain lantaran mendapat backup dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno.

Namun katanya dukungan yang dilakukan Rini tersebut tidak bernilai gratis, artinya ada sesuatu yang diperebutkan dalam hal ini, tapi yang pasti tegasnya; Perselisihan ini akan menghambat program PLTMH khususnya, Program Listrik 35.000 yang dicanangkan Jokowi.

“Sebelum berlarut, Jokowi harus segera menghentikan pertikaian tersehut kalau perlu copot semua pihak terliabat,” pungkas pria berdarah Banjar itu.

Sebelumnya pakar ekonomi Ichsanuddin Noorsy telah mengatakan adanya ‘pecah kongsi’ atara Menteri Rini dengan Sudirman, dari informasi yang dia dapatkan, Menteri ESDM diduga diminta oleh Kuntoro Mangkusubroto dan kawan-kawan untuk segera menempatkan rombongan pro liberalisasi sektor energi.

Padahal Menteri ESDM tengah kesulitan menyelesaikan berbagai isu di lingkungan ESDM. Rupanya Menteri ESDM ‘gerah’ dengan desakan ini di saat isu pergantian dirinya makin santer.

Kuntoro sendiri, lanjutnya, tidak puas atas sikap Sudirman Said. Situasi ini seakan membenarkan, Sudirman Said pecah kongsi. Sementara Menteri BUMN Rini Soemarno yang mengusung Sudirman Said menjadi Menteri ESDM, juga tidak puas atas berbagai kebijakan Menteri ESDM dan penempatan sejumlah petinggi ESDM.

“Sekarang Sofyan Basir menantang kebijakan Menteri ESDM soal harga beli listrik, maka hal itu mengindikasikan bahwa kegaduhan mereka belum selesai. Ini berdampak ke pembangunan pembangkit 35 ribu Megawatt,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka