Jakarta, Aktual.com – Seteru kepengurusan ganda di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) semakin memanas. Situasi itu dipicu kembali oleh datangnya Ketua DPR RI Ade Komarudin (Ahok) dalam dialog yang digelar KNPI kubu Rifai Darus. Bahkan di acara itu Ade menyebut Rifai sebagai Ketua Umum KNPI.
Sikap Akom pun membuat gusar Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) Fahd El Fouz Arafiq. Fahd yang menjabat sebagai Ketua KNPI, kecewa dengan datangnya Akom di acara KNPI kubu Rifai yang dinilai sebagai ilegal. Sebab Rifai sudah diberhentikan dari KNPI dalam Kongres Luar biasa pada tanggal 1-2 Juni 2016.
Kedatangan Akom di forum KNPI Rifai dianggap sebagai sebuah sikap perlawanan dan tidak menghargai Setnov yang mendukung kadernya jadi pimpinan KNPI. Lagi pula, kata Fahd, kepemimpinannya di KNPI juga disahkan oleh pemerintah.
“Kami atas nama DPP KNPI yang sah periode 2015-2018 berdasarkan Surat Pengesahan terbaru pada tanggal 2 Februari 2016 oleh Kementerian Hukum dan HAM,” kata Fahd, dalam keterangan tertulis yang diterima Aktual.com, Kamis (23/6).
Kehadiran Akom dinilai tidak taat fatsun organisasi. Secara AD/ART partai, Akom dianggap hadir di forum ilegal dan membuat kegaduhan lewat pidato-pidatonya. “Pidato Pak Ade memprovokasi kader-kader pemuda yang ada di KNPI. Hal itu sudah membuat kegaduhan,” kata dia.
Dipicu kecewa, Fahd pun meminta Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mencopot Akom dari jabatan Ketua DPR. Sebab ketika dia langgar aturan organisasi, maka dianggap tidak pantas pimpin satu lembaga besar seperti DPR RI.
“Atas sikap Bapak Ade Komarudin yang datang ke acara dialog KNPI ilegal maka kami merekomendasikan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Bapak Setya Novanto untuk memberhentikan Bapak Ade Komarudin dari Ketua DPR RI yang mewakili Partai Golkar,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: