Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem), Wanto Sugito, mengingatkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar tidak membawa-bawa Presiden Joko Widodo dalam menghadapi masalah yang membelitnya.
Dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (26/6), ia menilai pernyataan Ahok salah kaprah karena telah meletakkan proses demokrasi seolah ditentukan peran pengembang. Ia juga mengingatkan bahwa kursi yang diduduki Ahok saat ini karena limpahan dari Jokowi.
“Jokowi berbeda dengan Ahok. Ahok juga bukan kelanjutan dari Jokowi. Figur keduanya berbeda dan masyarakat tahu hal itu. Menyeret Jokowi menunjukkan bahwa Ahok sedang membutuhkan pertolongan di tengah angin kencang yang sedang menerpanya, namun Ahok lupa Jokowi belum tentu mendukungnya apalagi jika direndahkan,” terangnya.
Presiden Jokowi disampaikan Wanto belum tentu mendukung Ahok. Meski ada relawan yang memelintirnya dengan mengatakan bahwa Jokowi mendukung Ahok dalam Pilkada Serentak 2017 mendatang. Pihak yang memelintir itu sebelumnya disampaikan Ketum Seknas Jokowi Muhammad Yamin adalah Ketua Jokowi-Ahok Media Sosial Volunteer (Jasmev) Kartika Jumadi.
Dalam pertemuan Presiden dengan enam kelompok relawan, Jumat (24/6), Presiden sama sekali tidak menyinggung Pilkada DKI dan dukungan terhadap Ahok. Namun oleh Kartika diklaim bahwa Jokowi memberi instruksi kepada para mantan relawan untuk dukung Ahok di Pilkada DKI 2017.
“Jokowi itu Presiden, marwah Presiden sudah seharusnya dijaga dan tidak diseret-seret untuk kepentingan Ahok,” tegas Wanto.
Jokowi menurutnya sangat berbeda dengan Ahok. Jokowi dalam kepemimpinannya senantiasa mengedepankan pendekatan kemanusiaan, sementara Ahok sebaliknya. Ahok dalam kepemimpinannya justru membangun permusuhan dengan warga Jakarta.
“Pendekatan Jokowi terhadap rakyat pendekatan kemanusiaan, sebaliknya Ahok hobi marah terhadap rakyat sehingga tidak terasa nyaman bagi rakyat untuk mengadukan masalah kepada pemimpinnya khususnya masyarakat Jakarta. Pada akhirnya Ahok membangun permusuhan kanan kiri dan itu berbahaya bagi NKRI,” demikian Wanto.
Untuk diketahui, Ahok membawa-bawa nama Jokowi ke dalam pusaran skandal reklamasi. Hal itu terungkap dalam rapat dengan Direksi PT Jakarta Propetindo (Jak Pro) di Balai Kota DKI Jakarta yang diunggah di Youtube.
“Saya pengen bilang Pak Jokowi tidak bisa jadi Presiden kalau ngandalin APBD, saya ngomong jujur kok. Jadi selama ini kalau bapak ibu lihat yang terbangun sekarang, rumah susun, jalan inpeksi, waduk semua, itu semua full pengembang, kaget gak,” kata Ahok sebagaimana dikutip dalam video tersebut.
Laporan: Sumitro
Artikel ini ditulis oleh: