Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) Qoyum Abdul Jabar (tengah), bersama Wasekjen DPP PPP bidang OKK Achmad Baidowi (kiri), dan Ketua Departemen Keanggotaan Tobahul Aftoni (kanan) saat memberikan keterangan pers terkait hasil rapat kerja DPP PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (5/6/2016).Dalam keterangannya, rapat kerja DPP PPP telah menghasilkan beberapa poin penting termasuk menyusun program kerja 44 bidang untuk pencapaian target memasuki tiga besar perolehan suara dan kursi nasional pada Pemilu 2019.

Jakarta, Aktual.com- Jelang pelaksaan Pilkada serentak tahun 2017 mendatang sudah 165 calon kepala daerah mendaftarkan diri ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk diusung.

“Mereka berasal dari beragam profesi seperti politisi, birokrat, pengusaha, tokoh masyarakat, hingga aktivis,” kata Wakil Sekjen DPP PPP Achmad Baidowi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (28/6).

Dalam kurun waktu 15-25 Juni, PPP membuka pendaftaran pilkada serentak secara terbuka di DPP, DPW, DPC maupun melalui email dan pos.

Sebanyak 25 orang mendaftar sebagai calon gubernur-calon wakil gubernur dan 140 orang mendaftar sebagai calon bupati-wali kota.

Sejumlah petahana ikut mendaftar, seperti Rustam Effendi (Gubernur Babel), Hidayat Arsani (Wagub Babel), Irene Manibuy (Wagub Papua Barat), Illiza Saadudin Djamal (Wali kota Banda Aceh), Subroto (Wabup Jepara), Jonas Salean (Wali kota Kupang), Ellases Yentji (Bupati Lembata).

Beberapa figur publik juga turut mendaftar seperti Sandiaga S Uno (DKI Jakarta), Rum Murkal (Babel), Irwandi Yunus (Aceh), Abdullah Puteh (Aceh), Ahmad Yani (DKI) .

Achmad Baidowi mengatakan mekanisme penetapan pasangan calon dari PPP akan dibahas dalam rapat internal Bappilu. Salah satu parameternya adalah hasil survei yang sudah mulai dilakukan di sejumlah daerah.

“PPP sudah menggandeng lembaga survei independen untuk mendapatkan hasil yang objektif,” kata Awiek, sapaan akrabnya.

Awiek menambahkan, dari 101 daerah yang ikut Pilkada serentak 2017, PPP memiliki kursi di 80 daerah. Sebagian daerah memiliki 20 persen kursi sehingga memenuhi syarat pengusungan pasangan calon. Sebagian lain, kursi PPP tidak cukup sehingga harus berkoalisi dengan parpol lain yang memiliki visi dan misi sejalan.

“Komunikasi dengan parpol lain untuk penjajakan koalisi sudah kami lakukan di tingkat pusat. Sejauh ini tidak ada kendala dalam melakukan komunikasi politik sehingga bisa melahirkan koalisi,” kata dia.

Menurut Awiek, pilkada serentak 2017 juga untuk memanaskan mesin politik PPP guna menghadapi Pemilu 2019.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara