Jakarta, Aktual.com- Memudarnya keyakinan investasi pemilik saham Newmont Nusa Tenggara (NNT) yakni PT Amman Mineral Internasional (AMI) hingga memutuskan hengkang dari bumi Indonesia, tidak membuat khawatir bagi Direktur Jendral Mineral dan Batubara (Minerba) Kementeria ESDM, Bambang Gatot Ariyono.

Menurut Bambang, alasan perusahaan yang mengendalikan 82,2 persen saham Newmont tersebut karena ingin fokus pada bisnis di luar Indonesia.

“Alasannya karena memang mungkin dia dengan kondisi begini ingin konsentrasi bisnis dimana gitu misalnya. Nggak apa-apa, kita percaya tidak pengaruh dengan investor asing, mereka tetap minat masuk ke Indonesia,” ungkap Bambang di Jakarta, Sabtu (2/7).

Sebelumnya PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) menyatakan persetujuan untuk mengakuisisi saham PT AMI yang mengendalikan 82,2 persen dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dengan nilai USD 2,6 miliar.

Presiden Direktur MedcoEnergi, Hilmi Panigoro mengatakan, perusahannya akan berkomitmen menjaga standarisasi lingkungan, keamanan dan tanggungjawab sosial.

ā€¯Transaksi ini secara langsung memberikan nilai tambah strategis terhadap MedcoEnergi, mengingat operasi NNT yang berskala dunia. Kami berkomitmen untuk melakukan standarisasi tinggi keamanan, pengelolaan lingkungan, dan tanggung jawab sosial,” tutur Hilmi dalam keterangan tertulis, Kamis (30/6).

Adapun skema pendanaannya disinyalir melalui peminjaman dari beberapa perbankan termasuk diantarannya Bank Mandiri dengan aliran dana atas pinjaman konsorsium Bank BUMN (termasuk didalamnya ada Bank Mandri) kepada China Development Bank (CDB).

Berdasarkan data debitur pinjaman bank BUMN ke China Development Bank (CDB) sebanyak USD3 miliar, Grup Medco mendapat pinjaman senilai USD395 juta dari Bank Mandiri atau senilai Rp5,1 triliun.

Perusahaan tersebut terdiri dari PT Medco E&P Tomori senilai USD50 juta, PT Medco Energy International TBK USD245 juta dan PT Medco Energi Internasional USD100 juta.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta