Areal lahan dan hutan terbakar terlihat dari atas Helikopter BNPB jenis MI-8 di Desa Pangkalan Terap, Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (10/6). Satgas Karlahut Propinsi Riau terus berupaya melakukan pemadaman baik dari darat maupun udara terhadap kebakaran hutan dan lahan yang diperparah dengan kencangnya tiupan angin serta cuaca panas itu. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beri peringatan akan semakin meluasnya kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan potensi itu terjadi akibat cuaca ke depan pada bulan Juli, Agustus dan September akan lebih kering dari saat ini.

“Sehingga potensi mudah terbakar akan meningkat,” ujar dia, dalam keterangan di Jakarta, Minggu (3/7).

Kepala BNPB, Willem Rampangilei juga mengimbau masyarakat ikut membantu dengan lakukan pencegahan. Yakni dengan tidak membakar saat membuka lahan.

“Dampak karhutla sangat luar biasa dan merugikan semua pihak. Pencegahan harus ditingkatkan karena lebih efektif daripada pemadaman,” ujar dia.

Sementara untuk kebakaran yang sudah terjadi sekarang di Sumatera dan Kalimantan yang jumlahnya mencapai 288 titik, dia sudah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk tetap lakukan pemadaman selama libur Lebaran. Mengingat masih banyak kasus pembakaran yang sebabkan meningkatnya jumlah titik api.

Baca: Jelang Lebaran, Kebakaran Hutan Terpantau Meningkat di Sumatera dan Kalimantan

Baca: Satgas Gabungan Masih Berjibaku Padamkan Kebakaran Hutan di Sumatera

Artikel ini ditulis oleh: