Antrean kendaraan di pintu keluar tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (3/7). Pemudik mengantre berjam-jam pada H-3 Lebaran yang menjadi puncak arus mudik ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/nz/16.

Jakarta, Aktual.com – Pembangunan ruas jalan tol dalam rangka mengurai kemacetan pada mudik lebaran 2016 dinilai tidak memberikan dampak signifikan. Dimana, kemacetan justru tetap terjadi di ruas tol, terutama rute Jakarta- Brebes, pada Sabtu-Minggu kemarin.

Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, di Jakarta, Senin (4/7).

“Selesainya beberapa ruas tol digadang-gadang bisa mengatasi kemacetan parah saat mudik Lebaran 2016. Ternyata hal ini hanya impian kosong belaka, terbukti Jakarta-Brebes ditempuh 24 jam, pada Sabtu-Minggu kemarin,” kata Tulus.

Bahkan, sambung dia, hingga pagi ini kemacetan mengular masih terjadi. Sehingga, pembangunan tol terkesan hanyalah memindahkan kemacetan belaka.

“Dulu kemacetan di ruas Cikampek dan Palikanci, sekarang berpindah ke Brebes Timur. Pemerintah dan kepolisian gagal mengantisipasi kemacetan saat mudik Lebaran, khususnya di ruas tol Brebes Timur,” papar dia.

Ia berpandangan, kondisi kemacetan ini lantaran pihak kepolisian yang masih kurang progresif dalam melakukan rekayasa lalu lintas terutama di pusat kemacetan.

“Seperti pintu exit Brebes Timur. Seharusnya pengelola tol dan kepolisian bisa memaksa pengguna tol untuk tidak keluar di exit Brebes Timur saja. Atau ruas tol Brebes Timur ditutup saja sampai kondisi lalu lintas mencair”.

“Sekarang kemacetan berpindah di tol, berbayar! Konsumen dirugikan dua kali. Dan akhirnya hanya pengelola tol yang diuntungkan,” tandas Tulus.

 

Laporan: Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang