JAKARTA, AKTUAL.COM-Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Singkawang, Thjai Cui Mie sempat terserat dalam isu kebangkitan komunisme belum lama ini. Pasalnya, bakal calon Walikota Singkawawang pada Pilkada 2017 itu membagikan kalender yang memuat logo palu arit sebagai sarana sosialisasi dirinya kepada masyarakat. Sebagian masyarakat Singkawang menjadi resah karena isu komunis berdampak serius terhadap stabilitas sosial dan politik di Kota Amoi tersebut.

Tentang ini, sejumlah tokoh nasional angkat bicara. Pengamat Politik sekaligus Direktur Institut Publik Indonesia (IPI) Karyono Wibowo menegaskan, Menteri Dalam Negeri harus menanggapi isu ini dengan serius. “Ini isu yang serius. Mendagri perlu melakukan investigasi lapangan supaya terang benderang persoalannya. Apalagi isu ini muncul menjelang Pilkada 2017. Jangan sampai Pilkada 2017 dijadikan momentum oleh kekuatan laten komunis untuk kembali bangkit”, tegas Karyono kepada media di Jakarta (5/07).
Sementara itu, bekas Juru Bicara Presiden Abdurahman Wahid Adhie Massardie turut angkat bicara tentang isu ini.

“Pemerintah pusat harus merespons isu ini. Kalau dibiarkan liar, bisa menjadi potensi konflik di tengah masyarakat. Yang terpenting lagi, figure-figur politisi daerah yang terindikasi terlibat dalam pemakain logo palu arit sebaiknya tidak diberi ruang untuk berkuasa karena hal itu bisa dianggap sebagai kebangkitan komunis. Terlepas dari benar atau salah, isu itu bisa menjadi sumber konflik social. Makanya, saya meminta kepala BIN dan Kapolri segera melakukan investigasi yang mendalam”, tegas Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu yang sempat heboh dengan puisi Negeri Para Bedebah di jaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Adhie menambah, partai politik tidak boleh mencalonkan politisi daerah yang terindikasi dekat dengan isu komunisme ini. “Meskipun kebenaran dari isu ini perlu ditelaah secara mendalam dan komprehensif, setidaknya partai politik harus ambil bagian dalam mengantisipasi risiko yang lebih buruk dengan tidak mencalonkan mereka yang diduga terlibat dalam gerakan komunisme gaya baru ini”, lanjut Massardie di sela kesibukan Lebaran Idul Fitri 1437 H di Jakarta (5/07).

Seperti diberitakan sebelumnya, Anggota DPRD Kota Singkawang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Thjai Cui Mie sempat membagikan kalender yang berisikan kampanye politik dirinya disertai logo palu arit. Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa mengakui adanya peredaran kalender tersebut berdasarkan aduan warga dan kerja intel kepolisian di lapangan. Mustofa menghimbau masyarakat agar tetap menjaga ketenangan dengan tidak melakukan aksi yang berlebihan.

Pengamat Kepolisian Netta S Pane ketika dihubungi di Jakarta mengatakan kepolisian tidak boleh menganggap isu ini sederhana. “Ini isu yang serius untuk kepolisian. Ini ujian bagi Polri terutama nanti di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Tito Karnavian”, ujar Direktur Indonesia Police Watch (IPW) tersebut.

Pane memuji kerja Polresta Kota Singkawang yang cepat membaca situasi dan menjaga keamanan pasca isu palu arit ini. “Polisi sudah melakukan dengan baik. Upaya antisipasi gangguan keamanan dan meredam potensi konflik di sana. Kita perlu apresiasi itu. Tetapi Polri harus terus mengawasi dinamika yang berkembang apalagi sebentar lagi kampanye politik Pilkada mulai ramai. Kita tidak ingin isu palu arit ini mengacaukan keamanan di Singkawang. Maka sebaiknya Polri perlu memberikan rekomendasi kepada partai politik agar para politisi yang terindikasi komunis tidak boleh dicalonkan partai”, tegasnya.

Pengamat Politik Boni Hargens menanggapi isu ini dengan santai. “Kita tidak perlu terlalu panik. Saya sendiri agak ragu dengan isu komunis gaya baru. Tapi bukan itu yang perlu kita sikapi. Yang perlu diawasi adalah dampak dari isu tersebut pada keamanan masyarakat. Partai politik punya andil untuk itu. Maka sebaiknya partai tidak mencalonkan mereka yang diduga terlibat dalam isu ini. Terlepas dari faktanya seperti apa, isu itu sudah menjadi sumber konflik. Maka, partai perlu mengevaluasi para bakal calon dalam pilkada agar tidak terjebak dalam isu seperti ini”, tegas mantan Juru Bicara Relawan Jokowi tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs