Jakarta, Aktual.com – Para pemudik pada lebaran tahun ini yang melewati jalur mudik di Brebes tak hanya dihadapi kemacetan yang luar biasa, tapi juga stok bahan bakar minyak (BBM) di sepanjang jalur macet sempat mengalami kehabisan.
PT Pertamina (Persero) mengakui hal itu sebagai pembelajaran penting, padahal pihaknya selalu berkoordinasi dengan Satgas Bersama yang terdiri sari Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, dan Pertamina sendiri.
“Sebetulnya kita sudah berkoordinasi dengan Satgas itu. Memang kejadian kemarin itu menjadi prmbelajaran bagi kami,” cetus Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, seusai menghadiri acara halal bihalal di kediaman Menteri Perekonomian Darmin Nasution, di Jakarta, Kamis (7/7).
Selama ini, kapasitas di storage di masing-masing SPBU bisa bertahan sampai dua hari. “Tapi karena kemacetan yang parah tidak supply lebih dari dua hari, sehingga menjadi terputus,” keluh dia.
Menurut dia, kendati pihak Pertamina sampai melibatkan pengawalan pihak kepilisian tetap tak bisa masuk. “Tidak bisa supply krn macet. Kita tidak bisa lewat. Meski dikawal polisi, tapi tidak tertolong,” tegas Dwi.
Kondisi yang terjadi di Brebes, kata dia, di luar perkiraan Pertamina. Padahal biasanya untuk saerah Jawa Tengah permintaan konsumen hanya naik 60 persen.
“Tapi saat ini permintaan malah naik sampai 200 persen. Padahal kami sudah antisipasi Jateng di tahun lalu meningkat 60 persen,” dalih dia.
Meski begitu, pihaknya masih optimis untuk arus balik nanti dapat diantisipasi. Sehingga Pertamina tetap bertekad untuk menggenjot jalur supply ke SPBU tetap lancar. Juga antisipasi lainnya, Pertamina akan menyiapkan drum-drum pengisian BBM saat tengah macet.
“Makanya saat arus balik, itu menjadi perhatian kami. Salah satunyablewat drum-drum itu, sehingga saat orang macet di jalan tidak numpuk keluar SPBU, tapi bisa diisi saat dia macet,” jelas dia.
Untuk itu, Pertamina minta ke pihak kepolisian agar jalur paling kiri mesti dikosongkan, sebagai jalur emergency ke SPBU. Hal itu sudah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan.
Dan untuk antisipasi jalur arus balik itu, pihaknya yakin stok BBM hingga 20 hari ke depan masih aman.
“Makanya supply lewat drum ini kita perbanyak. Truk tanki sudah kami pindahkan. Dari Plumpang itu kecil demandnya. Makanya 20 truk tanki itu kami konsentrasikan ke titik tertentu. Tapi masalahnya, menuju ke titik itu sedang kami pikirkan. Problemnya membawa itu,” papar dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















