Jakarta, Aktual.com – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Hadar Nafis Gumay membantah pernyataan politisi Golkar Ali Mocthar Ngabalin yang menyebut ada kejanggalan dari jenazah Ketua KPU Husni Kamil Manik.

Dimana Ngabalin di akun media sosialnya menyebut wajah jenazah Husni penuh dengan bintik merah yang tidak wajar. Ngabalin pun mengusulkan dilakukan otopsi atas kematian Husni yang begitu mendadak.

Namun Hadar membantah pernyataan Ngabalin. Wajah jenazah Husni, ujar Hadar, bersih dan tidak seperti yang dipasang oleh Ngabalin di media sosial. “S‎aya lihat mukanya bersih tidak seperti yang diposting berbagai media sosial. ‎Kami semua komisoner tidak melihat seperti itu,” ‎ujar Hadar di Jakarta, Sabtu (9/7).

Meski demikian, Hadar mempersilahkan jika memang ada desakan untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah Husni untuk meredam kecurigaan. Meskipun tentu harus seizin keluarga. “Itu bukan urusan komisioner lagi. Tapi urusan keluarga Pak Husni. Jika keluarga mengizinkan untuk dilakukan otopsi, silahkan saja,” ucap dia.

Pernyataan senada dengan Hadar juga disampaikan sesama komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah. Menurut pengakuan Ferry, wajah jenazah Husni bersih setelah dimandikan. ‎”Mungkin (foto itu) sebelum dimandikan. Sudah dimandikan bersih,” ucap dia.

Sebelumnya, ‎Ngabalin curiga melihat jenazah Husni yang mengalami perubahan. Dia mengaku pernah melihat wajah jenazah yang ‎menguning namun penuh dengan bercak merah‎ menandakan pembulu darah pecah. Dimana jenazah yang seperti itu, kata dia, setelah diotopsi baru ketahuan kalau meninggal akibat diracun.

Karenanya, pria kelahiran Fakfak, Papua Barat itu meminta agar jenazah Husni lebih baik diotopsi untuk membuktikan kecurigaannya. ‎”Atas nama demokrasi dan hak-hak manusia serta untuk mengungkap tabir dibalik kematian sdr. Husni saya mengusulkan ada tim dokter ahli forensik yang independen untuk melakukan otopsi,” tegas Ngabalin. (Nailin S)

Artikel ini ditulis oleh: