Jakarta, Aktual.com – Animo masyarakat mengunjungi museum Tsunami Aceh ‘meroket tajam’, pada H+ lebaran pengunjung museum yang berlokasi persis di selatan Lapangan Blangpadang Banda Aceh itu menembus angka 18.659 orang dalam satu hari.

Sebagaimana diketahui Museum ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 23 Februari 2009, untuk pengisian sarana pendukung dan renovasinya, Kementerian ESDM mengklaim bahwa pihaknya telah melakukannya secara bertahap sejak 2010 hingga April 2011 dengan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

“Jika seluruh museum yang kita kelola itu direvitalisasi dengan baik, tentu menjadi wahana pembelajaran yang memadai bagi publik,” kata Menteri ESDM, Sudirman Said dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (10/7).

Museum diisi berbagai koleksi memorabilia tsunami serta media berbagi pengalaman dan pengetahuan kebencanaan untuk menggugah respons kritis serta membangun budaya kesiapsiagaan terhadap bencana. Luasnya 2.500 meter persegi, strukturnya empat lantai, atapnya serupa gelombang laut, dan lantai dasarnya mirip rumoh (rumah panggung tradisional) Aceh yang selamat dari tsunami.

Sudirman Said menambahkan, Kementerian ESDM juga memiliki sejumlah museum geologi yang kini masih belum dikelola secara maksimal. Dia berencana akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta lembaga-lembaga internasional terkait utuk melakukan revitalisasi.

Sedangkan Kepala Museum Tsunami Aceh, Tomy Mulia Hasan, menyatakan angka yang dicapai museum itu memecahkan rekor baru. “Belum pernah dalam sejarah, pengunjung Museum Tsunami bisa sebanyak ini, melonjak 60 persen dibanding hari serupa tahun lalu yang ‘hanya’ 10.040 pengunjung,” pungkasnya. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka