Foto udara antrean kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, Senin (4/7). Kemacetan di sepanjang ruas Tol Pejagan-Brebes Timur saat arus mudik Lebaran berlangsung menyebabkan konsumsi BBM di Brebes naik hingga 250 persen. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/kye/16.

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menyampaikan permohonan maaf pada keluarga korban pemudik yang meninggal dalam perjalanan arus mudik Lebaran 2016.

Bupati Brebes, Idza Priyanti, mengatakan bahwa segala kemungkinan yang terjadi selama arus mudik maupun balik Lebaran 2016 sudah diantisipasi bahkan dikondisikan melalui rapat koordinasi bersama instansi terkait, termasuk Polres Brebes.

“Mengenai sampai terjadi korban jiwa, khususnya bagi para pemudik kemungkinan korban sendiri sudah jatuh sakit atau memang karena faktor kondisi badan yang kurang sehat sehingga terlambat dalam penangan tim kesehatan,” katanya, di Brebes, Senin (11/7).

Menurut dia, dalam situasi kemacetan yang relatif panjang saat berkendaraan dapat memungkinkan sesuatu yang tidak diduga terjadi.

“Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kondisi arus mudik dan balik Lebaran tahun mendatang kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum agar bisa secepatnya melanjutkan kembali proyek jalan lingkar utara (Jalingkut) Brebes menuju Kota Tegal yang kini mangkrak,” katanya.

Ditambahkan, Kementerian Pekerjaan Umum sudah merespons masalah proyek jalingkut yang mangkrak saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Brebes belum lama ini.

Ini artinya, kata dia, ada harapan proyek jalingkut bisa dilanjutkan dan nantinya dapat digunakan pada musim mudik Lebaran tahun mendatang agar tidak menimbulkan kemacetan di jalur Pantura Brebes.

“Terkait masalah kemacetan arus lalu lintas di Brebes, kami berharap Kementerian Pekerjaan Umum benar-benar bisa merealisasikan proyek jalingkut,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara