Beijing, Aktual.com – Pemerintah China bersikeras agar persoalan sengketa Laut China Selatan (LCS) tidak masuk agenda pembahasan di konferensi besar pemimpin negara Asia-Eropa (ASEM) di Mongolia akhir pekan ini.

Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) sendiri merupakan pertemuan diplomatis multilateral pertama, pascakeputusan pengadilan arbitrasi 12 Juli terkait perselisihan China dengan Filipina terkait LCS.

Asisten Menteri Luar Negeri China Kong Xuanyou lontarkan sinyal pembicaraan LCS tidak akan disambut baik dalam ASEM yang dikabarkan akan dihadiri Perdana Menteri China Li Keqiang, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

“Pertemuan para pemimpin ASEM bukanlah tempat yang pantas untuk membicarakan Laut China Selatan. Tidak ada rencana untuk membicarakannya di sana dalam agenda pertemuan. Dan itu seharusnya tidak dicantumkan dalam agendanya,” kata Kong, Senin (11/7).

Meski demikian, para diplomat di Beijing yang terlibat dalam persiapan ASEM, justru mengakui isu LCS tidak bisa dihindari bakal diangkat di pertemuan.

Selain itu, Kong juga menegaskan putusan pengadilan arbitrase di Den Haag, Belanda tidak punya wewenang untuk memaksa negaranya menerima resolusi konflik.

China juga ‘keukeuh’ menuding Amerika Serikat lah biang keladi persoalan LCS. Menyusul klaim teritorial China yang dianggap mencaplok wilayah Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam dan Taiwan.

Amerika Serikat telah melaksanakan sejumlah patroli kebebasan bernavigasi di dekat sejumlah pulau yang dikuasai oleh China dan menyebabkan China marah, sementara pihak China telah meningkatkan keberadaan militernya di lokasi itu.

Kong mengatakan bahwa jika terdapat ketegangan di Laut China Selatan itu dikarenakan oleh adanya sejumlah negara di luar wilayah itu yang melakukan ajang unjuk kekuatan dan ikut campur.

“Tidak ada alasan untuk membawa isu Laut China Selatan dalam pertemuan ASEM ini dengan mengacu kepada kebebasan bernavigasi dan kepentingan keamanan sebagai penyebab kekhawatiran. Itu tidak memiliki landasan,” tambahnya. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara