Jakarta, Aktual.com – Belum stabilnya harga daging sapi pasca Lebaran membuat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bertanya-tanya terkait kebijakan import daging sapi yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi gejolak harga daging.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP Darmadi Durianto menilai tidak stabilnya harga daging sapi pasca adanya kebijakan impor, dikarenakan ketidakcermatan pemerintah dalam melakukan distribusi di lapangan.

“Harus ambil harga average. kalau ada beberapa pasar yang harganya tinggi mungkin saja karena kan pasti tidak merata pendistribusiannya,” ujar Darmadi di Jakarta, Rabu (13/7).

Yang jadi persoalan, sambung dia, pemerintah tidak menguasai jaringan distribusi. “Spreading, coverage dan penetrationnya mesti bagus,” kata Darmadi.

Selain itu, lanjut dia, tidak meratanya pendistribusian menjadi salah satu sebab masih melambungnya harga daging sapi hingga saat ini. Titik-titik distribusi juga tidak merata.

“Ada yang suplainya kurang, ada yang banyak. Yang supply-nya kurang harga pasti mahal. Harusnya, pemerintah punya pengalaman untuk manage spreading, coverage and penetration,” jelasnya.

Darmadi pun menilai para mafia daging tengah menikmati dan menari-nari diatas penderitaaan rakyat. Sebab, merekalah yang meraup keuntungan dibalik tidak stabilnya harga daging sapi sampai saat ini.

“Pengusaha-pengusaha yang import pasti dapat keuntungan,” tandasnya.

 

Laporan: Nailin

Artikel ini ditulis oleh: