1 dari 12
Kiri-kanan; Budayawaan Romo Magnis Suseno, Koordinator Badan Pekerja KontraS Haris Azhar, Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, Ketua Komnas HAM Hafid Abbas, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak yang tergabung dalam Tim Evaluasi Penanganan Terorisme menggelar jumpa pers di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/7/2016). Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Dalam jumpa persnya Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, melihat ada yang ganjil dari keterangan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri. Tito menyebut bahwa Nur Rohman, pelaku bom di Mapolresta Surakarta, sudah dicari sejak Desember 2000. Ketika itu, 8 orang berhasil ditangkap dengan barang bukti alat peledak.
Artikel ini ditulis oleh:
















