Istanbul, Aktual.com – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menuding pengikut ulama Fethullah Gulen ada di belakang para pelaku kudeta yang gagal Jumat lalu.

Kata dia, informasi didapatkan dari Menteri Luar Negeri AS John Kerry yang disebutnya sebagai ‘mitranya’ saat dihubungi lewat telepon. Sang ulama sendiri saat ini sedang bermukim di Amerika Serikat. Dalam pernyataannya, Cavusoglu tidak membahas langsung kemungkinan ekstradisi Gulen.

Kata dia, dalam pembicaraan dengan Kerry tidak dibahas mengenai ekstradisi. “Namun saya katakan langsung sekali lagi bahwa ini adalah sebuah usaha oleh Gulen yang tinggal di negara mereka, dan strukturnya berada dalam militer,” kata Cavusoglu di Ankara, seperti dilansir dari Reuters.

Namun dia memastikan sinyal akan lakukan pembersihan di tubuh militer dari pengaruh Gulen. Diyakininya, usai pembersihan, militer Turki akan jauh lebih kuat. Dia juga berjanji Turki akan memberi dukungan dan koordinasi lebih baik ke NATO dalam upaya memerangi ISIS.

Diakuinya, tentara di pangkalan angkatan udara Incirlik di bagian selatan Turki yang digunakan militer AS untuk melancarkan serangan udara terhadap ISIS di Suriah, terlibat dalam usaha kudeta dan mereka ditangkapi.

“Bila operasi-operasi (pembersihan) ini rampung, kami akan melanjutkan perang kami terhadap Daesh (IS) bersama negara-negara yang tergabung dalam koalisi, atau dalam kerangka kerja NATO, dan memulai kembali kerja sama dengan NATO,” kata Cavusoglu.

Ia juga mengatakan para sekutu Turki, termasuk sekutu dari negara-negara anggota NATO di Barat dan kekuatan-kekeuatan regional seperti Arab Saudi, Qatar dan Iran telah menunjukkan dukungan jelas bagi pemerintahan terpilih Turki dan mengeluarkan kutukan atas usaha kudeta tersebut. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara