Jakarta, Aktual.com – Pada perdagangan hari ini, laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) akan kembali melanjutkan pelemahannya, seperti mata uang asing lain juga mengalami pelemahan.
“Kemarin, laju rupiah sempat menguat tajam di level 13.030, sebelum akhirnya kembali melemah tipis imbas adanya aksi ambil untung (profit taking),” ungkap analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, dalam daily analisis, Rabu (20/7).
Mata uang lain seperti poundsterling juga terlihat melemah sebesar 0,46% terhadap USD ke level 1,31 persen. Hal ini seiring sikap pesimisme IMF dan Komisi Eropa terhadap outlook ekonomi Inggris dan global.
“Sehingga, selama masih belum adanya sentimen yang cukup signifikan terhadap pergerakan rupiah, maka rupiah cenderung melanjutkan pergerakan konsolidasi melemah,” ujar dia.
Ditambah lagi, sikap pelaku pasar juga masih cenderung bersikap wait & see jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) untuk mengetahui arahan kebijakan moneter BI.
Sebelumnya, pihak Reza sempat menyampaikan minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat pergerakan rupiah cenderung menguat terbatas. Meski pada kenyatannya memang melemah.
Secara teknikal, lanjut Reza, nilai tukar rupiah membentuk hammer dalam tren yang masih cenderung sideways. Ini menandakan pelaku pasar masih menunggu adanya sinyal dan konfirmasi untuk pergerakan selanjutnya, apabila keluar dari tren sideways-nya itu.
“Cenderung menguatnya laju USD pada hari ini, dapat menjadi penghalang bagi penguatan rupiah. Untuk itu, support rupiah akan berada di kisaran 13.115 serta resistennya di rentang 13.076,” pungkas Reza.
Laporan: Bustomi
Artikel ini ditulis oleh: