Jakarta, Aktual.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) Komisi VII, Satya Widya Yudha menginginkan pembentukan Cadangan Risiko Fiscall untuk Energi yang berperan sebagai bantalan untuk menstabilkan harga jual minyak di masyarakat.
Selama ini selisih harga minyak yang dijual lebih mahal dari harga semestinya, disimpan oleh Pertamina untuk menutupi jika sewaktu-waktu harga minyak dunia naik dan dana itu akan digunakan Pertamina sebagai ganjalan stabilitas harga agar tidak menaikkan harga jual di masyarakat.
Namun kata politisi Partai Golkar itu, pola seperti ini memicu kecurigaan masyarakat atas transparansi yang dilakukan Pertamina, sehingga masyarakat berpikir melakukan subsidi yang tidak jelas penggunaannya.
“Kalau kita gunakaan dana cadangan risiko yang diambil dari APBN sebagai bantalan, nanti menjadi clear, rakyat tidak merasa mensubsidi negara for nothing,” kata Satya, Rabu (20/7).
Sementara pemerintah kembali meyakinkan hingga 30 September mendatang tidak ada kenaikan harga jual eceran BBM tertentu dan BBM khusus penugasan, hal ini karena Pertamina mempunyai dana bantalan yang ditarik dari masyarakat melaui penjuapan tidak sesuai harga semestinya (lebih mahal).
Oleh karenanya, walaupun dalam rentang waktu dari sekarang hingga 30 September terjadi pelonjakan harga minyak dunia, namun Pertamina tidak boleh menaikan harga jual BBM, karena bertentangan dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 5976 K/12/MEM/2016 tanggal 27 Juni 2016.
“Sampai bulan September harga BBM tidak berubah. Termasuk harga Solar (subsidi) juga,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja di Kementerian ESDM.
Namun harga BBM akan kembali mengusik masyarakat pada bulan Oktober, karena pemerintah akan melakukan evaluasi harga dan menentukan naik atau turunnya penjualan BBM terhitung 1 Oktober.
“Harga saat ini untuk minyak tanah bersubsidi sebesar Rp 2.500 per liter, Minyak Solar Rp 5.150 per liter dan BBM penugasan (Premium) Rp 6.450 per liter. Harga BBM berlaku per 3 bulan dan evaluasi lagi baru akan dilakukan pada September mendatang,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan