Jakarta, Aktual.com – Tempat persembunyian cabang Al-Qaida di Yaman diserang oleh pesawat koalisi pimpinan Arab Saudi di Provinsi Abyan, Yaman Selatan, pada Sabtu, kata warga setempat kepada Xinhua.

Menurut penduduk Abyan, beberapa pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi menyerang posisi yang dikuasai Al-Qaida di Abyan dan sekitarnya dengan beberapa rudal setelah beberapa jam pesawat tersebut terbang di wilayah udara provinsi itu.

Mereka mengatakan suara ledakan keras terdengar di Ibu Kota Provinsi Abyan, Zinjibar, yang dikuasai oleh sejumlah anggota Al-Qaida.

Satu sumber Komando Militer Regional Keempat mengkonfirmasi kepada Xinhua bahwa “serangan udara tersebut berhasil mengenai lokasi pelatihan Al-Qaida di Abyan dan menewaskan banyak pelaku teror”.

Ia menambahkan presiapan besar militer Yaman-Arab Saudi berlangsung untuk melancarkan serangan baru anti-teror guna menghapuskan anggota Al-Qaida dari Provinsi Abyan selama beberapa hari ke depan, demikian laporan Xinhua –yang dipantau di Jakarta, Sabtu (23/7) malam.

Pasukan keamanan Yaman yang baru dilatih oleh koalisi Arab pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan anti-teror dan mengusir anggota Al-Qaida ke luar beberapa kota di Yaman Selatan, yang dikuasai pemerintah dukungan Teluk selama beberapa bulan terakhir.

Tentara dan anggota milisi suku pro-pemerintah, yang dikenal dengan naman Perlawanan Selatan, yang didukung oleh kendaraan lapis baja militer Uni Emirat Arab merebut kembali banyak instalasi pemerintah dari anggota Al-Qaida di Provinsi Aden, Lahj dan Hadhramauth.

Yaman, salah satu negara Arab, telah dirongrong oleh salah satu kelompok gerilywan paling aktif di Timur Tengah, Al-Qaida.

AQAP, yang di Yaman juga dikenal dengan nama Ansar Ash-Sharia, muncul pada Januari 2009.

Kelompok tersebut memanfaatkan kevakuman keamanan saat ini dan perang saudara yang berkecamuk untuk memperluas pengaruhnya serta merebut lebih banyak wilayah di bagian selatan Yaman.

Keamanan di Yaman telah memburuk sejak Maret 2015, ketika perang meletus antara kelompok Syiah Al-Houthi, yang didukung oleh mantan presiden Ali Abdullah Saleh, dan pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dukungan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi.

Lebih dari 6.400 orang telah tewas dalam pertempuran darat dan serangan udara sejak saat itu, separuh dari mereka adalah warga sipil.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby