Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara menganjurkan PT Pertamina untuk menanyakan langsung kepada Menteri BUMN, Rini Soemarno tentang dugaan kecurangan PLN yang sengaja berupaya menyingkirkan Pertamina dari kesertaan tender PLTGU Jawa I.

Pengunduran waktu submit data dan perubahan skema tender dirasa telah merugikan Pertamina dan menguntungkan beberapa bidder lainnya, hal ini ditenggarai terjadi faktor lobi-lobi dan meninggalkan prinsip profesionalitas.

“Mestinya Pertamina bisa pertanyakn langsung ke Menteri BUMN,” kata Marwan kepada Aktual.com, Minggu (24/7)

Sebelumnya PLN secara resmi telah melakukan penundaan submit data selama satu bulan. Seharusnya jatuh pada 25 Juli namun kemudian menjadi 25 Agustus 2016. Ini menjadi perubahan kedua setelah sebelumnya submit dokumen untuk proyek 2×800 MW ini ditetapkan 10 Mei 2016.

Pihak PLN berupaya menutup-nutupi alasan sejumlah bidder mengajukan perpanjangan waktu jadwal submit. “Alasan mereka ya macam-macam, mungkin tanya aja pada para bidder nya kenapa?” Kata Direktur Perencanaan Korporat PLN, Nieke Widyawati.

Namun dia membantah jika permohonan penundaan itu disebabkan faktor penyediaan gas dan titik serah yang tidak ekonomis. “Bukan karena penyediaan gas dan titik serah, bukan karena itu,” tambahnya.

Akan tetapi dia berjanji PLN tidak akan melakukan perpanjangan waktu lagi karena proyek itu merupakan bagian dari proyek 35 GW dan harus selesai tahun 2019.

“Itu hampir semua minta mundur, tapi kita hanya perpanjang satu bulan karena kita tidak bisa lagi nunggu lama-lama. Kalau kitakan dorongnya pengen cepat, kita tidak bisa mundurnya terlalu lama, masalahnya harus selesai 2019,” pungkasnya.

Sementara diperkirakan diantara para bidder yang mengajukan perpanjangan waktu submit data lantaran tidak aiap secara konsoraium dan teknis.

Diketahui konsorsium Pertamina menjadi kompetitor yang paling berat diantara para bidder, Pertamina telah menyerahkan proposal lelang sesuai dengan yang disyaratkan oleh PLN kendati pasokan gas nantinya tidak lagi disediakan oleh pemenang tender.

“Tidak apa-apa, perubahannya suplai gas diurus oleh PLN dan mereka pasti cari dari source ke yang lain. Yang kita lakukan bagaimana menawarkan untuk PLN yang sebaiknya. Jadi Pertamina terus ikut tender, nanti kita lihat hasilnya,” kata Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto. (Dadang Sah)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid