Ketua Bidang Kebudayaan DPP Partai Golkar Tantowi Yahya. (ilustrasi/aktual.com)
Ketua Bidang Kebudayaan DPP Partai Golkar Tantowi Yahya. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Ketua Bidang Kebudayaan DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan keputusan partainya untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2019 bukanlah putusan yang terlalu dini. Bahkan, dukungan tersebut merupakan tradisi baru partai yang dinahkodai Setya Novanto itu.

“Tidak (terlalu dini), karena dukungan ini didasarkan kinerja yang ditunjukkan beliau (Jokowi). Ketum Golkar pak Setnov buat tradisi baru, ketum partai tidak selalu jadi calon presiden. Ada kader yang punya potensi besar, Golkar akan berikan dukungan kepada tokoh tersebut,” ujar Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/7).

Untuk diketahui, ‎Rapimnas pertama Partai Golkar akan dibuka pada 27 Juli 2016 pukul 11.00 WIB. Penutupan Rapimnas juga akan dihadiri presiden Jokowi pada 28 Juli 2016.

“Agenda utama dari rapimnas, pembahasan isu terkini mengenai sistem pemilu. Sistem pileg 2019 dan perkembangan politik di daerah khususnya di Jakarta dan konstelasi 2019,” ungkap Tantowi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan salah satu inti yang akan dibahas dalam rapimnas yang digelar selama 2 hari itu, yakni mengenai penguatan dukungan partai Golkar kepada pemerintah sampai 2019. Selain itu, penguatan formalisasi dukungan kepada Jokowi dalam pemilu 2019.

Tantowi menegaskan partainya tak meminta timbal balik apapun dalam pernyataan dukungan tersebut.

“Tidak ada kompensasi yang ingin kita minta dari dukungan ini. Tapi jika kader Golkar dipercaya presiden bantu di kabinet kerja ini tawaran yang tidak akan kami tolak. Kita sudah siapkan beberapa nama yang layak duduk di kabinet kerja. Seperti sekjen Idrus Marham, kader senior Pak airlangga hartarto, yang kita anggap siap.”

Artikel ini ditulis oleh: