Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (tengah) bersama Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kedua kiri), Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil (kedua kanan), dan Kepala BPS Suryamin (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/7). Rapat tersebut membahas RAPBN dan kerangka makro serta pokok kebijakan fiskal 2017. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepertinya sudah dipastikan akan melakukan reshuffle Kabinet Kerja untuk akhir periode 2019 nanti.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, BI tetap optimis dengan adanya kebijakan reshuffle ini. Tapi yang penting, sosok-sosok yang ditempatkan di posnya itu adalah sosok yang tepat.

“Saya yakin kalau ini (reshuffle) berdasar kajian dan sesuai dengan kebutuhan untuk memperbaiki perekonomian. Sehingga orangnya tepat,” ujar Agus di acara seminar soal evaluasi paket kebijakan, di Jakarta, Rabu (27/7).

Namun demikian, ketika dikonfirmasi lebih jauh Agus enggan untuk berkomntar lebih banyak. “Saya tidak mau berkomentar banyak soal reshuffle ya,” ungkap Agus.

Meski begitu, kata dia, soal reshuffle ini tak akan terlalu mengganggu pergerakan nilai tukar rupiah. Sehingga, dia merasa pelaku pasar akan melihat positif terhadap komposisi baru Kabinet Kerja nantinya.

“Saya masih optinis terhadap rupiah. Apalagi saat ini, beberapa korporasi di Indonesia juga banyak yang melepas valas-nya. Ini menjadi kondisi positif bagi rupiah ini,” tandas dia.

Untuk itu, sebut Agus, BI akan terus menjaga nilai tukar itu di posisi stabil yang mencerminkan fundamental perekonomian Indonesia. “Sehingga secara jangka menengah, pertumbuhan kita akan semakin stabil dan semakin baik,” papar dia.

Terkait evaluasi paket kebijakan ekonomi ini, kata Agus, secara konsep memang bagus. Cuma hal-hal teknis masih banyak yang belum terwujud.

“BI apresiasi soal paket kebijakan yang tepat waktu. Cuma memang, dari sisi paket kebijakan sudah sudah selesai, tapi tataran teknisnya masih dalam pembahasan. Secara umum sudah komprehensif, dan ini menjadi sasaran simpul penting dalam pertumbuhan,” pungkas Agus. (Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid