Jakarta, Aktual.com – Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan partainya belum bisa memastikan ikut mengusung Calon incumbent Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai menyatakan maju melalui jalur partai politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Pasalnya, PKB memiliki calon gubernur sendiri yang akan diusung di Pilkada DKI mendatang. Yakni Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso.

“Ada kemungkinan (dukung Ahok), tapi belum. Itu kita masih terus menarik suara dari ranting. Yang menguat menginginkan Buwas. Jadi segera lah komunikasi intens kepada Buwas. Ini panggilan bangsa,” ujar Daniel di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7).

Ia mengungkapkan, alasan partainya ingin mengusung mantan Kabareskrim Polri itu karena prestasi dan track record yang mumpuni.

“Dia muda, sangat menunjukan ketegasan tapi tidak suka marah-marah. Enggak usah banyak bicara tapi menunjukkan kinerja. Track recordnya baik seperti Tito,” ungkapnya.

Namun, lanjutnya, PKB juga memiliki pilihan lain yakni Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, dan Yusuf mansyur. “Tentu kader kita di NU Syaifullah juga termasuk,” katanya.

Menyinggung apakah PKB akan berkoalisi dengan Partai Gerindra jika nantinya benar-benar mengusung Buwas, Daniel menilai seharusnya partai lain juga mempertimbangkan nama Kepala BNN itu.

“Mungkin enggak hanya PKB dan Gerindra, mestinya Buwas dipertimbangkan partai lain juga,” cetus Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

Karenanya, jika PDIP juga berkoalisi dengan PKB dan Gerindra dalam Pilgub DKI nanti, maka Buwas akan menjadi lawan berat bagi Ahok, yang juga mantan politikus Gerindra dan Golkar.

“Kondisi yang amat sangat berat bagi Ahok. Karena fakta struktur PDIP dan struktur Gerindra sangat berat termasuk PKS. Jadi kalau ketiga ini bergabung siapapun berat,” pungkas Daniel.

Artikel ini ditulis oleh: