Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memasuki mobilnya usai diperiksa Bareskrim di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/7). Ahok diperiksa terkait proses pembelian lahan di Cengkareng Barat, Jakarta Barat. ANTARA FOTO/Reno Esnir/Spt/16.

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono menyebut, mengalahkan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang maju dalam Pulkada DKI Jakarta 2017 nanti bukan hal yang susah.

Hal ini dapat dilihat dari keputusan Ahok yang maju lewat jalan parpol, tidak lagi melalui jalur independen. Dengan begitu, Ahok sudah mulai tidak percaya diri.

“Dari kegagalannya maju lewat jalur independen saja sudah bisa diukur kalau suara Ahok tidak mencapai 10 persen. Jadi, bagi kami (Gerindra), kalahkan Ahok bukan sebuah hal yang sulit,” tegas Arief, dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Jumat (29/7).

Menurutnya, kalau Ahok tetap maju dari jalur independen, justru itu akan lebih diperhitungkan oleh para pesaingnya. Karena suara Ahok bisa jadi akan besar.

Arief sendiri mengkalkulasi dukungan ke Ahok jika lewat jalur independen. Jika dia mendapat dukungan 1 juta warga Jakarta yang punya hak pilih, maka Ahok sudah dipastikan mendapatkan suara hampir 50 persen ke atas, atau sekitar 4 juta suara dari jumlah DPT yang hampir 7 juta pemilih.

“Dengan perkiraan, setiap 1 juta pengusung Ahok akan bertambah menjadi 4 juta suara dari anggota keluarga masyarakatnya. Itu jika Ahok lewat jalur independen,” jelasnya.

Dengan begitu, dia menyebutkan, gagalnya Ahok dari jalur independen ini berarti pengusung Ahok memang tidak sampai 100 ribu orang.
“Tapi karena takut kalah, para bohir-nya (istilah untuk pemegang uang) Ahok kebakaran jenggot. Makanya buru-buru cari parpol untuk usung Ahok,” jelas Arief.

Bagi Gerindra sendiri yang paling diperhitungkannya adalah, faktor kecurangan yang akan dilakukan oleh tim senyapnya Ahok yang mungkin saja melakukan money politik atau intimidasi kepada warga Jakarta. Bisa saja mereka mengancam akan digusur jika tidak mendukung Ahok.

“Jadi masyarakat harus berani untuk tidak memilih Ahok nantinya, serta mau mengawasi setiap TPS yang rawan akan kecurangan-kecurangan dari tim senyapnya Ahok,” pinta dia.

Namun bagi Gerindra, pihaknya tetap siap untuk melawan Ahok. Bahkan jangan Ahok, melawan Presiden Joko Widodo jika Pilpres dipercepat saja tetap siap.

“Kalau Gerindra sih jangan kan siap lawan Ahok, lawan Jokowi saja siap, jika Pilpres dipercepat. Kami siap untuk melawannya dan dipastikan Joko Widodo tidak akan terpilih lagi,” pungkas Arief. (Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka